REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Keberhasilan Chelsea mencukur Sheffield United, 4-1, pada laga pada pekan kedelapan Liga Primer Inggris, Sabtu (7/11) waktu setempat, tidak bisa dilepaskan sepenuhnya dari performa apik Hakim Ziyech. Winger berusia 27 tahun itu sukses menyediakan asisst dalam dua gol The Blues dalam laga yang digelar di Stadion Stamford Bridge tersebut.
Bahkan, Ziyech sebenarnya menjadi arsitek pada gol pertama The Blues di laga tersebut. Operan lambungnya ke Mateo Kovacic menjadi awal dari gol pertama Chelsea sekaligus menjadi gol penyeimbang kedudukan, yang dicetak Tammy Abraham pada menit ke-23. Pada saat itu, Ziyech melepaskan umpan lambung kepada Kovacic, yang tengah merangsek ke sisi kiri pertahanan The Blades.
Tidak berhenti sampai disitu. Mantan winger Ajax Amsterdam itu juga memainkan peranan penting dalam dua gol Chelsea berikutnya. Ziyech melepaskan umpan lambung dari sisi kanan lapangan ke arah tiang jauh gawang Sheffield. Bola itu langsung disambut oleh Ben Chilwell, yang memang sudah berlari ke arah tiang jauh.
Terakhir, lewat tendangan bebas dari pojok kiri pertahanan Sheffield, Ziyech mengirimkan umpan lambung yang mampu disambar Thiago Silva dengan sundulan. Ini menjadi puncak performa apik Ziyech di sepanjang laga tersebut. Umpan-umpan lambung dan operan-operan Ziyech di sepanjang laga kontra Sheffield United itu memang begitu berbahaya dan mampu memberikan dimensi berbeda dalam pola serangan The Blues.
Ziyech pun mengunkapkan kunci keberhasilan dari operan-operan apik tersebut. Menurut, pemain yang sempat mengalami cedera lutut pada awal musim ini tersebut menyebut, hal terpenting adalah kontak mata antara dirinya dengan pemain yang akan menerima bola. ''Saya selalu melihat mereka sebelum saya melepaskan operan. Biasanya, kontak mata ini sudah cukup dan Anda melihatnya dalam dua gol tersebut,'' tutur Ziyech di laman resmi klub, Senin (9/11).
Pemain timnas Aljazair itu kemudian memberi contoh saat operannya ke Kovacic berbuah gol Abraham. Menurut Ziyech, saat itu, dia sudah melihat Kovacic dan begitu pun sebaliknya. Akhirnya, Ziyech berupaya menempatkan bola ke jalur lari dari Kovacic. Begitu operannya kepada Kovacic bisa memberikan hasil maksimal, maka Ziyech semakin percaya diri untuk bisa melepaskan operan-operan seperti itu pada sisa laga.
''Itu adalah pertama kali saya mencobanya di sebuah laga dan kami berhasil mencetak gol. Saya tidak takut untuk memberikan operan. Saya merasa nyaman berada di dalam tim ini dan tampil bersama rekan-rekan setim saya,'' tutur Ziyech, yang baru resmi memperkuat Chelsea pada awal musim ini meski kepindahannya sudah dipastikan sejak pertengahan musim lalu.