REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Data Kementerian Kesehatan pada 5 November 2020 menyebut Provinsi Gorontalo menjadi daerah dengan persentase penambahan kasus Covid-19 terendah di Indonesia. Berdasarkan data tersebut, angkanya sebesar 1,2 persen.
Persentase penambahan kasus Covid-19 terendah di Indonesia berikutnya ditempati Jawa Timur (4,03 persen), Kalimantan Selatan (4,43 persen), Bali (5,13 persen), dan Sulawesi Selatan (6,94 persen). Sementara itu, data Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo pada 5 November 2020 memperlihatkan, tingkat kesembuhan mencapai 96 persen dan kematian 2,7 persen.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Misranda Nalole mengatakan, pekan sebelumnya pihaknya juga melakukan tes usap (swab) kepada 1.835 orang. Sebanyak 20 orang atau 1,08 persen ditemukan positif Covid-19.
"Angka ini di bawah indikator yang ditetapkan Kemenkes, yaitu kurang dari lima persen," ujarnya.
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie berharap, semakin terkendalinya penyebaran Covid-19 akan diiringi dengan tingkat kesadaran warga mematuhi protokol kesehatan. Ia menilai, penurunan kasus ini tidak menjamin penyebaran Covid-19 terhenti.
"Selama belum ada vaksinnya maka Covid-19 tidak benar-benar hilang. Bisa jadi ke depan akan ada lonjakan, kita tidak tahu. Yang paling penting masyarakat secara sadar tetap mematuhi protokol kesehatan di segala aktivitas, terutama menyangkut penggunaan masker," katanya.
Terkait penanganan Covid-19, Gubernur mengatakan, ada komitmen dan sinergi antara pemerintah provinsi, kabupaten dan kota, instansi vertikal, serta Forkopimda terjalin dengan baik. Semua bahu-membahu bekerja hingga ke tingkat bawah.
Menurut Rusli, dukungan Kapolda Gorontalo, Danrem 133 Nani Wartabone, Kajati, dan semua pihak sangat membantu, terutama untuk mensosialisasikan dan meningkatkan kesadaran masyarakat. Pelibatan mahasiswa, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh adat juga dilakukan.
"Usaha saya kira sudah maksimal, semua pihak ikut terlibat, bahkan kami sudah mengeluarkan Perda Penegakan Protokol Kesehatan. Sekarang semuanya kembali kepada masyarakat untuk disiplin melaksanakan protokol kesehatan baik di kantor, tempat makan, perbankan, di pasar dan sebagainya," ucap Rusli.