REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bos Tottenham Hotspur Jose Mourinho mengatakan, pertandingan imbang 3-3 melawan West Ham United pada Oktober lalu telah merubah gaya permaian timnya. Dalam pertandingan itu, Spurs telah menyia-nyiakan keunggulan 3-0 dan membiarkan lawan menyamakan kedudukan dalam 10 menit terakhir.
Tottenham berada di posisi kedua Liga Primer Inggris setelah mengalahkan West Bromwich Albion 1-0 di the Hawthorns, Ahad (9/11), berkat gol ke-150 Harry Kane di Liga Primer Inggris. Cara kemenangannya jauh dari awal musim, di mana mereka mencetak gol dengan permainan ofensif dengan alur bola mengalir cepat.
Sejak hasil imbang 3-3 melawan West Ham United, pasukan Mourinho tidak terlalu ekspansif. Mereka hanya menang 1-0 atas Burnley dan sukses 2-1 melawan Brighton, yang diikuti oleh kemenangan atas the Baggies.
"Kami merasakan sakitnya melawan West Ham dan sejak itu secara strategi tim berlaku dengan cara yang berbeda," kata Mourinho dikutip dari Independent, Senin (9/11).
Dia menyatakan, bukan berarti untuk pertandingan selanjutnya Tottenham tidak akan kebobolan lagi pada menit-menit terakhir. Menurutnya, itu bisa terjadi pada siapa pun. Namun dari pertandingan melawan West Ham, Mourinho menyadari menjaga clean-sheet lebih penting dari pada mencetak banyak gol.
"Kenyataannya adalah para pemain memahami perlunya menjadi sebuah tim di setiap momen dalam setiap pertandingan. Pertandingan ini memiliki beberapa kesamaan dengan yang ada di Burnley di mana clean sheet membuat kami terus mengejar tiga poin," katanya.
Setelah mencetak gol, inilah saatnya tim kompak dan berjuang untuk mempertahankan kemenangan itu. Ia menegaskan, sangat penting bagi Tottenham untuk menambal poin yang hilang di kandang pada awal musim.
Sementara gol telat Kane pada menit ke-88 telah menghancurkan West Brom, yang masih mencari kemenangan pertama sejak promosi kembali ke divisi teratas. West Brom saat ini menempati posisi 18 dengan nilai tiga, hasil tiga kali imbang dan lima kali kalah.