Senin 09 Nov 2020 23:41 WIB

Mendagri Estonia akan Mundur Setelah Sebut Biden Korup

Estonia mengandalkan dukungan AS untuk menjaga keamanan negaranya dari Rusia.

Mendagri Estonia akan Mundur Setelah Sebut Biden Korup. Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyampaikan pidato pertamanya setelah dinyatakan menang dalam pemilihan pada Sabtu (7/11) waktu setempat.
Foto: EPA-EFE/JIM LO SCALZO
Mendagri Estonia akan Mundur Setelah Sebut Biden Korup. Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyampaikan pidato pertamanya setelah dinyatakan menang dalam pemilihan pada Sabtu (7/11) waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, VILNIUS -- Menteri Dalam Negeri Estonia Mart Helme mengatakan akan mengundurkan diri setelah dia menyebut Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden dan putranya korup, Senin (9/11). Sebutan korup itu muncul dalam sebuah siaran radio pada akhir pekan.

Helme adalah anggota partai Ekre yang populis dan beraliran kanan, yang duduk dalam koalisi dengan partai-partai Pusat dan Tanah Air di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Juri Ratas. Estonia, anggota NATO dan Uni Eropa, mengandalkan dukungan dari Amerika Serikat untuk menjaga keamanan negaranya dari Rusia.

Baca Juga

Helme mengatakan kepada wartawan ia terjebak dengan apa yang ia telah katakan. Namun, ia mengatakan dirinya akan mengundurkan diri sebagai protes atas bagaimana komentarnya diliput oleh media massa Estonia.

Kantor berita BNS melaporkan, Helme menggambarkan komentarnya yang diliput itu sebagai fitnah dan kebohongan. Partai Ekre akan tetap berada dalam koalisi, kata Martin Helme, putra Mart Helme dan menteri keuangan saat ini, dalam acara jumpa pers.

"Tidak ada seorang pun di koalisi yang meminta kami mundur," kata Helme.

Dia mengatakan pemilihan presiden AS, yang dimenangi Biden, dicurangi. Komentar menteri dalam negeri dan menteri keuangan itu dikecam oleh Perdana Menteri Ratas dan Presiden Estonia Kersti Kaljulaid.

Partai oposisi Reformasi pada Senin mendesak agar Ekre dicopot dari kekuasaan. "Reputasi Estonia diserang selama Ekre berada di pemerintahan," kata pemimpin Partai Reformasi, Kaja Kallas, di Twitter.

Presiden AS Donald Trump juga telah menuduh Biden dan putranya, Hunter, melakukan praktik bisnis yang tidak etis di China dan Ukraina. Tidak ada bukti yang diverifikasi untuk mendukung tuduhan tersebut, dan Biden menyebut tuduhan-tuduhan itu salah dan mendiskreditkan dirinya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement