Senin 09 Nov 2020 23:22 WIB

Biden Jadi Presiden, Menperin: Pasti Ada Perubahan Kebijakan

Menperin menyebut perubahan kebijakan terjadi pada geopolitik ekonomi dunia

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut perubahan kebijakan terjadi pada geopolitik ekonomi dunia atas terpilihnya Joe Biden
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut perubahan kebijakan terjadi pada geopolitik ekonomi dunia atas terpilihnya Joe Biden

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan bahwa pasti terdapat perubahan kebijakan dengan terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) terhadap geopolitik perekonomian dunia, namun Agus menegaskan bahwa kebijakan utama dalam membina sektor industri RI tidak boleh tergantung pada siapa pemimpin negara lain.

“Seperti apa kebijakan Joe Biden adalah sesuatu yang harus kita tunggu dan cermati. Bagi Kemenperin, kebijakan utama dalam membina sektor industri manufaktur, tidak boleh tergantung dari siapa pemimpin negara lain,” kata Menperin kepada Antara di Jakarta, Senin.

Baca Juga

Menperin menyampaikan Indonesia harus percaya bahwa RI adalah negara yang penting di mata Amerika Serikat.

“Kita harus percaya bahwa Indonesia adalah negara yang penting di mata Amerika dan Amerika memiliki kepentingan menjaga hubungan baik dengan Indonesia, siapapun itu Presiden Amerika,” ujar Menperin.

Terlebih Menperin mengungkapkan bahwa pemerintah menyiapkan regulasi yang bisa menciptakan data tarik bagi Investor, termasuk tonggak dengan disahkannya Undang-Undang Cipta Kerja.

Menurut Politisi Partai Golongan Karya itu, aturan turunan dari UU Cipta Kerja akan memastikan bahwa kemudahan berusaha atau Ease Of Doing Business di Indonesia akan jauh lebih baik.

“Insentif juga telah kita siapkan, termasuk super deductable tax bagi pengembangan SDM Industri dan bagi pengembangan R&D sektor Industri,” tukas Menperin.

Selain itu Kemenperin memiliki program subtitusi Impor yang bisa memetakan isu-isu terkait bahan baku dan bahan penolong, sehingga mampu mengurangi ketergantungan kita terhadap impor.

Program hilirisasi sektor pertanian, pertambangan, dan petrokimia, juga menjadi prioritas Menperin untuk terus menciptakan nilai tambah.

Hal ini juga juga tetap menjadi fokus Kemenperin adalah Program Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang merupakan kebijakan untuk menumbuhkan pertumbuhan Industri dan memproteksi investasi di Indonesia.

“Indonesia harus siap menghadapi persaingan ekonomi global yang semakin keras dan tajam, dengan secara maksimal menggunakan tools dan instruments yang tersedia,” pungkas Menperin.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement