Senin 09 Nov 2020 23:38 WIB

Destinasi Wisata Lereng Merapi Masih Dibuka Terbatas

BPPTKG merekomendasikan pelaku wisata lereng merapi untuk tidak lakukan kegiatan

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah warga berada di jalan menuju lokasi penambangan pasir yang ditutup portal di kawasan lereng Gunung Merapi Desa Keningar, Dukun, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (8/11/2020). BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi) merekomendasikan untuk menutup semua aktivitas penambangan pasir di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III menyusul dinaikkannya status Gunung Merapi dari waspada level II menjadi siaga level III.
Foto: ANIS EFIZUDIN/ANTARA FOTO
Sejumlah warga berada di jalan menuju lokasi penambangan pasir yang ditutup portal di kawasan lereng Gunung Merapi Desa Keningar, Dukun, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (8/11/2020). BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi) merekomendasikan untuk menutup semua aktivitas penambangan pasir di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III menyusul dinaikkannya status Gunung Merapi dari waspada level II menjadi siaga level III.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- BPPTKG telah meningkatkan status aktivitas Gunung Merapi dari waspada (level II) menjadi siaga (level III). Salah satu rekomendasi atas peningkatan itu tidak lain kepada pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III.

Hal itu dikarenakan adanya potensi ancaman bahaya berupa guguran lava, lontaran material dan awan panas sejauh limia kilometer. Sebab, berdasarkan evaluasi aktivitas vulkanik dapat berlanjut ke erupsi yang membahayakan penduduk.

Plt Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Suci Iriani Sinuraya mengatakan, sejumlah destinasi wisata ditutup sementara. Seperti Bukit Klangon, Bunker Kaliadem, Kinahrejo (petilasan Mbah Maridjan) dan Bukit Turgo.

Namun, ia menuturkan, masih ada sejumlah destinasi wisata lereng Merapi yang tetap dibuka secara terbatas. Suci menerangkan, pembukaan secara terbatas itu artinya buka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

"Yang di dalamnya selain SOP pengecekan suhu tubuh pengunjung, cuci tangan dan bermasker juga pembatasan pengunjung maksimal 50 persen dari daya dukung untuk pengkondisian jaga jarak pengunjung," kata Suci, Ahad (8/11).

Suci meminta, pengelola destinasi wisata di lereng Merapi yang diizinkan tetap beroperasional saat ini harus lebih memperhatikan SOP. Terutama, terkait antisipasi dalam kondisi darurat seperti menata parkir kendaraan.

"Menghadap akses ke luar atau jalur evakuasi," ujar Suci.

Selain itu, ia mengimbau wisatawan yang berkunjung ke kawasan lereng Merapi tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan pribadi dan keluarga. Memperhatikan jarak aman lima kilometer dari puncak yang dapat dicek lewat aplikasi Jarak Aku dan Merapi. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement