Selasa 10 Nov 2020 09:37 WIB

Lalin ke Bandara Padat, Jasa Marga: Gunakan Jalur Alternatif

Sejumlah ruas mengalami kepadatan yang cukup panjang.

Rep: Eva Rianti/ Red: Hiru Muhammad
Kemacetan di tol Bandara Soekarno-Hatta prof Sedyatmo membuat calon penumpang pesawat ataupun penjemput HRS memilih berjalan kaki, Selasa (10/11).
Foto: Republika/Zainur Mahsir Ramadhan
Kemacetan di tol Bandara Soekarno-Hatta prof Sedyatmo membuat calon penumpang pesawat ataupun penjemput HRS memilih berjalan kaki, Selasa (10/11).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG--Ruas jalan tol Soedijatmo arah Bandara Soekarno-Hatta padat, ekor antrean diketahui mencapai hingga 7 kilometer (km) atau Km 27+600. Hal ini disebabkan karena kepadatan yang terjadi di Bandara Soekarno-Hatta. 

Marketing and Communication Department Head Jasamarga Metropolitan Tollroad Irra Susiyanti mengatakan, Jasamarga Metropolitan Tollroad (JMT) selaku pengelola ruas tol tersebut telah berkoordinasi dengan pihak Kepolisian untuk pengaturan lalu lintas guna mengurai kepadatan di jalan tol. "Bagi pengguna jalan yang sedang dalam perjalanan menuju ke Bandara diputarbalikan di u-turn Km 30+800," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (10/11). 

Dia menegaskan, pihaknya mengimbau jalan alternatif yang disediakan bisa dimanfaatkan oleh para pengguna jalan karena sejumlah ruas mengalami kepadatan yang cukup panjang. "Bagi pengguna jalan yang akan menuju ke Bandara  Soekarno-Hatta dapat menggunakan jalur alternatif, tetap berhati-hati, patuhi batas kecepatan berkendara di jalan tol," lanjutnya. 

Pantauan Republika, massa yang diketahui merupakan pecinta Habib Rizieq terlihat memadati sejumlah area di sekitar Bandara Soekarno Hatta. Diperkirakan massa yang mencapai ribuan orang itu berbondong-bondong menuju ke Bandara Soekarno-Hatta. Seperti diketahui, pada hari Selasa ini  Habib Rizieq dijadwalkan pulang ke Indonesia setelah berbulan-bulan tinggal di Arab Saudi. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement