REPUBLIKA.CO.ID,BRUSSELS -- Presiden Dewan Eropa Charles Michel mengatakan ada kebutuhan membentuk sebuah lembaga untuk melatih para imam di Benua Biru. Hal itu dia sampaikan saat menghadiri acara penghormatan terhadap korban serangan teror di Austria.
"Serangan teroris bertujuan menghancurkan kehidupan, mengirimkan gelombang kejut, tapi juga merusak nilai-nilai proyek Eropa. Namun kita tidak akan menyerah," kata Michel pada Senin (9/11), dikutip laman Al Arabiya.
Dia menekankan Eropa perlu memerangi idelogi kebencian dengan segenap kekuatan. "Ini proposal konkret saya: pembentukan Institut Eropa untuk pelatihan para imam di Eropa," ujarnya.
Michel mengatakan Eropa pun harus memastikan tidak ada impunitas di internet ketika pesan yang menggaungkan terorisme diunggah. "Kita harus bisa menghapus konten semacam itu dengan cepat. Beberapa proposal sudah dibahas. Saya berharap mereka akan diadopsi pada akhir tahun dan dapat beroperasi," ucapnya.
Pada Senin (2/11) pekan lalu, terjadi aksi penembakan di beberapa lokasi di Austria. Serangan tersebut dilakukan oleh beberapa pelaku, satu di antaranya bernama Kujtim Fejzulai (20 tahun).
Otoritas Austria menyebut Fejzulai adalah simpatisan ISIS. Dia pernah menjalani hukuman penjara selama 22 bulan karena mencoba melakukan perjalanan ke Suriah.
Beberapa hari pasca-penyerangan, otoritas Austria menutup sebuah masjid dan perkumpulan Islam yang sering dikunjungi pelaku. Saat ini perburuan terhadap para penyerang lainnya masih dilakukan.