Selasa 10 Nov 2020 13:46 WIB

Walkot Berencana Relokasi Korban Kebakaran Cideng ke Rusun

Walkot akan berkomunikasi dengan warga terdampak untuk direlokasi ke rusun.

Rep: Febryan A/ Red: Bilal Ramadhan
Warga korban kebakaran beraktivitas di SDN Duri Pulo yang dijadikan tempat pengungsian di Jakarta, Ahad (8/11).  Sebanyak 81 jiwa diungsikan ke SMP PGRI 32 dan SDN Duri Pulo setelah kejadian kebakaran pada Sabtu (7/11) sekitar pukul 17.13 WIB  yang menghanguskan sekitar 20 rumah semi permanen di kawasan CIdeng. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika
Warga korban kebakaran beraktivitas di SDN Duri Pulo yang dijadikan tempat pengungsian di Jakarta, Ahad (8/11). Sebanyak 81 jiwa diungsikan ke SMP PGRI 32 dan SDN Duri Pulo setelah kejadian kebakaran pada Sabtu (7/11) sekitar pukul 17.13 WIB yang menghanguskan sekitar 20 rumah semi permanen di kawasan CIdeng. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi berencana memindahkan warga yang rumahnya hangus terbakar di Jalan Raya Tanjung Selor, Kelurahan Cideng, Gambir, ke rumah susun (rusun). Namun warga, yang kini tinggal di posko pengungsian, menolak rencana tersebut.

Irwandi mengatakan, 20 rumah yang terbakar itu kondisinya memang tak layak huni karena lokasinya persis di bantaran Kali Jeling. Rumah-rumah itu melanggar aturan tata ruang. "Itu bangunan tidak berizin," kata Irwandi kepada wartawan, Selasa (10/11).

Selain itu, kata dia, rumah-rumah di bantaran kali itu juga mengganggu proses pengerukan kali yang sedang gencar dilakukan Pemerintah Kota Jakarta Pusat sebagai langkah antisipasi banjir. Bangunan rumah itu menghambat eskavator yang hendak masuk ke badan kali.

Oleh karena itu, pihaknya berencana merelokasi 40 kepala keluarga (KK) terdampak kebakaran tersebut ke rusun. "Kalau bisa kita akan coba melakukan penertiban. Kalau bisa juga mereka kita pindahkan ke rusun," kata Irwandi.

Pantauan Republika, rumah-rumah yang terbakar itu tak hanya berlokasi persis di bantaran kali, tapi juga persis di pinggir jalur kereta api. Rumah-rumah itu diapit antara kali dan jalur kereta. Selain 20 rumah yang terbakar, masih terdapat puluhan rumah lainnya yang berjejer di bantaran kali itu.

Irwandi melanjutkan, ke depan pihaknya akan berkomunikasi dengan warga terdampak untuk direlokasi ke rusun. Ia juga akan memastikan terlebih dahulu ketersedian rusun. Sebab, ia tak ingin menggusur secara asal-asalan.

"Jakarta tidak boleh sekejam itu. Pak Anies juga minta agar dikomunikasikan dahulu. Kalau memang tidak layak dan ada rusun yang lebih layak, kenapa tidak," papar dia.

Kendati demikian, Irwandi menampik dugaan bahwa rumah-rumah itu dibakar. Rencana relokasi tak ada hubungannya dengan kebakaran tersebut. "Itu pendapat orang yang berpikiran negatif. (Sebab) kebakaran itu insiden," kata dia.

Temuan sementara pihak kepolisian, kebakaran itu terjadi karena korsleting listrik di salah satu rumah. "Untuk awal, diduga karena arus pendek listrik," kata Kapolsek Metro Gambir, AKBP Kade Budiyarta, Selasa.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement