REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vaksin buatan Pfizer dan BioNTech berhasil menjalankan uji klinis terhadap 43.500 orang di enam negara. Dari uji klinis, diklaim tidak ada masalah keamanan yang dikemukakan.
Perusahaan berencana untuk mengajukan persetujuan darurat untuk menggunakan vaksin tersebut pada akhir bulan.
Uji coba di AS, Jerman, Brasil, Argentina, Afrika Selatan, dan Turki menunjukkan 90 persen perlindungan dicapai tujuh hari setelah dosis kedua. Namun, data yang disajikan bukanlah analisis akhir karena hanya didasarkan pada 94 sukarelawan pertama yang mengembangkan Covid sehingga keefektifan vaksin yang tepat dapat berubah ketika hasil lengkap dianalisis.
"Kita harus lebih optimis bahwa efek imunisasi dapat bertahan setidaknya selama satu tahun," kata CEO BioNTech Ugur Sahin, kepada Reuters, dilansir dari Deutsche Welle.