Selasa 10 Nov 2020 16:20 WIB

Purwakarta Siapkan Tempat Isolasi Tambahan

Kasus aktif covid-19 di Purwakarta saat ini mencapai 270.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas kesehatan mendorong pasien yang akan diisolasi. ilustrasi
Foto: ANTARA/Olha Mulalinda
Petugas kesehatan mendorong pasien yang akan diisolasi. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Kasus Covid-19 di Kabupaten Purwakarta terus bertambah secara signifikan. Pada Selasa (10/11) tercatat jumlah kasus positif Covid-19 yang masih aktif mencapai 270 orang.

Kepala Dinas Kesehatan yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Purwakarta Deni Darmawan mengatakan Selasa (10/11) terdapat penambahan 49 warga Purwakarta terkonfirmasi terpapar virus corona. Jumlah ini menambah banyak warga yang terkonfirmaai positif saat ini.

Baca Juga

"Jumlah warga terkonfirmasi positif covid-19 hingga hari ini mencapai 807 orang, 502 orang diantaranya dinyatakan sembuh dan 35 orang dinyatakan meninggal dunia. Kini, warga yang Terkonfirmasi positif yang masih aktif berjumlah 270 orang," kata Deni di Purwakarta, Selasa (10/11).

Deni menuturkan jumlah yang terus meningkat ini membuat pemerintah harus melakukan upaya pencegahan penyebaran virus corona yang semakin meluas. Terutama di wilayah-wilayah yang tingkat penyebarannya terpantau tinggi seperti di Kecamatan Purwakarta, Babakan Cikao, Jatilihur, Bungursari, dan Pasawahan.

Gugus Tugas, kata dia, akan menyiapkan tempat-tempat isolasi di kewilayahan selain dari rumah sakit. Hal ini untuk juga mengantisipasi penuhnya rumah sakit yang menjadi rujukan.

"Akan dibuka lagi ruang isolasi Maracang kemudian kita akan kerjasama dengan Apindo di wilayah Bungursari ada hotel yang dibuka untuk ruang isolasi untuk kawasan industri atau karyawan yang kena. Dengan PJT (Perum Jasa Tirta) juga Bungalow dipakai isolasi. PR (pekerjaan rumah) satu lagi yang kawasan Babakan Cikao mana yang akan dipakai isolasinya," tuturnya.

Ia menyebutkan kondisi ruang penanganan dan isolasi Covid-19 di rumah sakit hingga saat ini masih memadai. Ada enam rumah sakit rujukan yang menangani pasien Covid-19. Namun mengantisipasi lonjakan kasus maka disiapkan ruang isolasi tambahan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement