REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Kongres Peru memilih untuk memakzulkan Presiden Martin Vizcarra atas tuduhan korupsi pada Senin malam (9/10).
Sebelumnya, pada hari itu, Vizcarra muncul di hadapan Kongres untuk membela diri dari tuduhan bahwa dia menerima suap senilai 2,3 juta soles (641.000 dolar AS) ketika dia menjabat sebagai gubernur Moquegua dari 2011-2014.
Ketika anggota parlemen bersiap memberikan suara yang kedua kalinya untuk menggulingkan Vizcarra, dia menyangkal bahwa dia menerima suap dan mengatakan kontrak yang dipermasalahkan itu ditugaskan oleh badan PBB dan bukan oleh pemerintahannya.
“Keputusan teknis terbaik dibuat, tidak ada yang bertujuan mengisi kantong siapa pun, apalagi diri saya sendiri,” kata presiden.
Vizcarra kemudian mengklaim bahwa 68 anggota kongres juga sedang diselidiki. Pemungutan suara pemakzulan sebelumnya yang diadakan kurang dari dua bulan lalu gagal mendapatkan suara mayoritas yang diperlukan.
Kali ini, sebanyak 105 suara mendukung, 19 menentang, dan empat lainnya abstain. Dengan keputusan itu, Ketua Parlemen Manuel Merino de Lama akan menjabat sebagai presiden Peru hingga Juli tahun depan.