REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) mencatatkan pertumbuhan bisnis berkualitas dengan meraih laba Rp 1,07 triliun pada kuartal III 2020. Laba naik 22,66 persen secara tahunan (yoy) per September 2020.
Direktur Finance, Strategy dan Treasury Mandiri Syariah Ade Cahyo Nugroho menyampaikan kenaikan laba terutama didorong oleh perbaikan cost of fund. Ini imbas dari peningkatan rasio dana murah atau current account dan saving account (CASA).
"Pencapaian positif ini menjadi pijakan bagi keberlanjutan Mandiri Syariah menjelang penggabungan dengan dua bank syariah milik Himbara tahun depan," katanya, dalam keterangan pers, Selasa (10/11).
Hingga akhir September 2020 Mandiri Syariah mencatat perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 106,12 triliun, naik 17,26 persen. Tabungan menjadi kontributor dan produk andalan yang tumbuh sebesar 19,12 persen (yoy) menjadi Rp 44,77 triliun.
Ini menjadikan porsi CASA mencapai hingga 59,22 persen dari total DPK. Kinerja Mandiri Syariah juga terjaga positif berkat peningkatan fee based income (FBI). Terutama yang disumbang dari layanan digital, produk berbasis emas dan pendapatan margin pembiayaan konsumer.
Direktur Information Technology, Operation & Digital Banking Mandiri Syariah Achmad Syafii menambahkan selama masa pandemi terjadi shifting cara transaksi dari transaksi di cabang menjadi transaksi digital. Hal tersebut memberikan dampak positif pada pertumbuhan FBI layanan digital yang melonjak 35,82 persen (yoy) menjadi Rp 227,84 miliar per September 2020.
FBI dari layanan digital tersebut memberikan kontribusi pada naiknya FBI hingga 10,33 persen menjadi Rp 1,50 triliun pada September 2020. Lebih lanjut Syafi'i menjelaskan hingga September 2020, jumlah transaksi melalui Mandiri Syariah Mobile (MSM) melonjak hingga 90 persen dengan jumlah mencapai 31,89 juta transaksi.
Transaksi buka rekening dari handphone, inovasi pembukaan rekening online pertama yang dimiliki bank syariah di Indonesia pun mencatat jumlah signifikan yaitu 32 ribu pembukaan rekening per bulan. Angka ini juga menunjukkan bahwa sebanyak hampir 40 persen nasabah baru melakukan pembukaan rekening secara online.
Achmad mengatakan beradaptasi dengan tatanan hidup baru membawa keharusan meminimalisir pertemuan fisik. Ini menjadikan solusi layanan digital sebagai ujung tombak Mandiri Syariah dalam memenuhi kebutuhan nasabah dan memberikan dampak yang sangat positif bagi Mandiri Syariah.