Selasa 10 Nov 2020 17:23 WIB

Juru Runding Palestina Saeb Erekat Meninggal Dunia

Saeb Erekat meninggal dunia setelah tertular Covid-19

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Saeb Erekat, Juru Runding utama Palestina
Foto: AFP
Saeb Erekat, Juru Runding utama Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALAH -- Juru runding atau negosiator utama Palestina, Saeb Erekat dikabarkan meninggal dunia setelah tertular Covid-19, Selasa (10/11) waktu setempat. Dia menghembuskan nafas terakhir di usia 65 tahun.

Dilansir laman National Post, pada 8 Oktober, Erekat mengkonfirmasi bahwa dirinya telah terinfeksi virus corona baru atau Covid-19. Pada 2017, ia menjalani transplantasi paru-paru di Amerika Serikat (AS). Dia juga menekan sistem kekebalannya.

Baca Juga

Dia dilarikan dari rumahnya di kota Tepi Barat Jericho ke Hadassah Medical Center di Israel pekan lalu. Dokter memberi dia ventilator dan dalam keadaan koma yang diinduksi secara medis setelah kondisinya memburuk.

Kepala negosiator dalam pembicaraan damai yang ditengahi AS dengan Israel yang gagal pada 2014, Erekat juga menjabat sebagai sekretaris jenderal Palestine Liberation Organization (PLO) dan anggota faksi paling kuatnya, Fatah. Dia adalah pendukung kuat solusi dua negara dari konflik dengan Israel. Dia juga mengkritik tajam terhadap kebijakan permukiman di tanah yang diduduki.

Dilansir laman Haaretz, Erekat lahir pada  28 April 1955, di lingkungan Abu Dis di Yerusalem Timur, dan merupakan anak keenam dari tujuh bersaudara. Dia meninggalkan istri dan empat anaknya.

Pada usia 17, Erekat memulai studinya di San Francisco State University di Kalifornia, di mana ia memperoleh gelar sarjana dan master dalam ilmu politik. Ia meraih gelar Ph.D. dalam studi perdamaian dan konflik di Universitas Bradford di Inggris.

Setelah menerima gelar doktor, Erekat kembali ke Tepi Barat dan mengajar di Universitas Nasional An-Najah di Nablus. Dia juga bekerja sebagai jurnalis, termasuk di surat kabar harian Al-Quds.

Erekat berpartisipasi dalam setiap putaran negosiasi yang diadakan antara pemerintah Palestina dan Israel sejak masa jabatan mendiang Perdana Menteri Yitzhak Rabin. Dia tetap bertanggung jawab atas negosiasi dengan Israel di bawah masa jabatan Perdana Menteri Netanyahu, pertama di bawah naungan AS saat itu. Menteri Luar Negeri John Kerry, dan kemudian menangani komunikasi dengan pemerintahan Trump, berpartisipasi dalam setiap pertemuan dengan Presiden AS dan penasihatnya, Jason Greenblatt dan Jared Kushner.

Erekat bertengkar beberapa kali dengan mantan Presiden Palestina Yasser Arafat, serta dengan Abbas, dan bahkan mengajukan pengunduran dirinya di bawah kedua pemerintahan, tetapi selalu ditolak.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement