REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar agenda webinar memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW pada Selasa (10/11).
Tajuk yang diangkat adalah "Aktualisasi Akhlak Rasulullah SAW di Era pandemi Covid-19 Innama Khuluquhu Alquran".
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Amany Burhanuddin Umar Lubis, menyampaikan bahwa akhlak Rasulullah adalah Alquran. Maka jika ingin mengetahui lebih jauh tentang akhlak Nabi SAW, harus mengkaji Alquran dengan membacanya, tadabur, dan tafakkur.
"Kewajiban kita mengkaji Alquran dan Sirah Nabawiyah untuk memperoleh ridha Allah sehingga kita semua hidup di dunia ini dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW, tidak tersesat dan bahagia di dunia akhirat," kata dia saat membuka webinar itu.
Amany menyampaikan, Alquran itu indah sekali karena diturunkan Allah SWT yang Maha-Indah sehingga menyukai yang indah-indah. Bila diresapi, kandungan ayat-ayat Alquran itu seperti sebuah video klip yang menggambarkan banyak hal di dalam benak.
"Alquran mengungkapkan keindahan alam, kehidupan yang nyata, dan mengantarkan kita pada video pendek tentang ayat-ayat yang sedang dibicarakan, apakah itu kisah nabi, kisah Rasulullah bersama istrinya, keluarganya ketika berperang, yang digambarkan dengan indah seperti video klip," kata Amany.
Dia kemudian mencontohkan surat At-Takatsur. Surat ini menyampaikan bagaimana manusia mengumpulkan harta, status kekuasaan, dan berbagai hal yang bersifat duniawi. Arti At-Takatsur sendiri yakni berbanyak-banyak dari harta dan rezeki yang diberikan Allah SWT.
Amany menjelaskan, pada dasarnya manusia selalu ingin mengumpulkan berbagai hal yang bersifat keduniaan. Namun, sifat tersebut membuat manusia lengah. "Ini hanya dua ayat pertama, tetapi kita sudah bisa menggambarkan satu film di benak kita," jelasnya.
Surat Az-Zalzalah, juga menggambarkan sesuatu yakni gempa bumi. Ayat-ayatnya memunculkan gambaran tentang bumi yang bergerak saat gempa terjadi, lalu banyak manusia yang berlarian, dan bumi sendiri membongkar dirinya sampai mengeluarkan apa yang ada di dalamnya. "Alquran digambarkan dengan indah, dengan menakjubkan, bisa jadi mengerikan, tetapi itu semuanya menjadi hikmah," ujarnya.