REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menyatakan bahwa pemerintah sangat serius akan meningkatkan pembangunan pemuda Indonesia.
Salah satu yang tengah diupayakan pemerintah demi mencapai keberhasilan pembangunan pemuda, adalah dengan penyusunan kebijakan berupa Grand Design Kepemudaan.
“Kita harus siapkan betul bagaimana pemuda hari ini dan ke depannya, terlebih akan menghadapi bonus demografi. Pemerintah sangat serius mempersiapkan itu. Program yang kita dorong bagaimana menyiapkan pemuda menjadi kreatif, inovatif, mandiri dan berdaya saing," kata Zainudin dalam keterangan tertulisnya, Selasa (10/11).
Grand Design, kata dia, sangat diperlukan sebagai parameter atau tolok ukur sejauh mana keberhasilan pembangunan pemuda Indonesia dalam setiap kegiatan kepemudaan yang digelar. Grand Design nantinya akan sejalan dengan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) Bappenas.
Adapun dalam penyusunan Grand Design harus dilakukan bersinergi dengan kementerian dan lembaga lainnya. Pengembangan, pemberdayaan, dan pembinaan kegiatan kepemudaan, menurutnya, bukan hanya tugas Kemenpora melainkan juga seluruh stakeholder Indonesia.
Program Kemenpora pun, lanjut dia, sudah sejalan dengan apa yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Pemuda menjadi pelaku utama serta subjek dari pembangunan.
Zainudin menegaskan bahwa pemerintah benar-benar serius menyiapkan berbagai program yang dapat mendorong para pemuda, yang berjumlah 24 persen dari seluruh penduduk Indonesia itu, supaya kreatif, inovatif, dan mandiri serta mencapai IPP.
Penilaian IPP didasari atas 15 indikator yang masing-masing dikelompokkan dalam lima domain yaitu pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan, lapangan dan kesempatan kerja, partisipasi dan kepemimpinan, serta gender dan diskriminasi.
Dia berharap hasil dari Rakornas itu bisa menjadi rekomendasi bagi pemerintah dalam menghasilkan kebijakan kepemudaan ke depan.
"Saya berharap akan lahir rekomendasi penting yang akan menjadi pijakan bagaimana arah pengembangan dan pemberdayaan pemuda ke depan. Semoga ukuran dan indeks yang diberikan Bappenas bisa segera dicapai terutama indeks pembangunan pemuda untuk 2020-2024 dan saya berharap bisa lampaui itu," pungkas dia.