REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Foodbank of Indonesia (FOI) bekerjasama dengan Fakultas Teknologi Pertanian UGM (FTP-UGM), didukung BeeJay Bakau Resort hari ini meluncurkan Aksi Ikan untuk Anak #IUAK yang merupakan salah satu rangkaian dari gerakan Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia. Sebanyak 12 ribu balita dan 800 bunda di DKI Jakarta tergabung dalam aksi Ikan untuk Anak #IUAK.
Kegiatan ini diresmikan secara simbolis oleh Gubernur DKI Jakarta yang diwakili oleh Dr Dadang Solihin M.A, Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Budaya dan Pariwisata. Kegiatan yang diawali dengan pembagian ikan serta demo masak pengolahan berbahan dasar ikan di SDN Johar Baru 10 Pagi ini juga didukung Bunda PAUD Provinsi DKI Jakarta, Fery Farhati secara virtual.
Hasil riset FOI (2020) menemukan sebesar 27 persen balita di Indonesia pergi ke sekolah (PAUD) dalam keadaan lapar karena tidak sarapan. Adanya pandemi pun semakin memperburuk keadaan ini.
Menurut Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), krisis sosial dan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi virus corona berpotensi menyebabkan hampir tujuh juta anak di dunia mengalami stunting akibat kekurangan gizi, sementara di Indonesia banyak keluarga yang kehilangan penghasilan membuat kondisi pangan balita lebih rentan dari masa sebelumnya.
Melihat fakta tersebut, Foodbank of Indonesia (FOI) berkomitmen untuk membantu masyarakat dalam mencari solusi untuk penanganan permasalahan pangan dan gizi. Melalui salah satu rangkaian Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia yaitu aksi Ikan untuk Anak #IUAK.
Aksi #IkanUntukAnak merupakan inisiasi yang dilakukan Foodbank of Indonesia bersama Fakultas Teknologi Pertanian UGM dan BeeJay Bakau Resort untuk meningkatkan kesadaran bahwa ikan adalah salah satu alternatif pangan lokal untuk mencegah kelaparan pada balita dan mudah diakses baik jarak maupun harga.
Menurut Dekan FTP UGM Eni Harmayani, ikan merupakan salah satu sumber protein yang penting untuk dukung tumbuh kembang anak dan memiliki banyak keunggulan. Ikan sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan otak anak “Ikan juga merupakan pilihan pangan lokal yang mudah didapatkan karena jumlah produksinya melimpah di Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Oleh sebab itu, diperlukan sosialisasi budaya makan ikan kepada anak sejak dini dengan cara-cara pengolahan yang kreatif” ungkap Eni.
Menurut Pendiri FOI, Hendro Utomo, kegiatan yang bertema “Bunda Sebagai Pahlawan Pangan bagi Balita” ini diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran bunda terkait pentingnya pangan lokal dan gizi bagi tumbuh kembang anak dan upaya pencegahannya demi masa depan Indonesia. Peluncuran diadakan di 3 lokasi yaitu: DKI Jakarta, Yogyakarta, Surabaya dalam waktu yang berbeda, Di DKI Jakarta, 800 bunda PAUD tergabung dalam Peluncuran Ikan untuk Anak #IUAK ini.
“FOI bersama FTP UGM, BJBR dan para bunda PAUD di 6 propinsi terus bergerak membuka akses pangan bagi balita. Menyambut hari Pahlawan ini, kita bagikan ikan laut untuk 12 ribu balita di DKI dan 8 ribu lainnya di 5 propinsi. Para Bunda PAUD memasakkan ikan ini bagi anak didiknya. Bunda PAUD adalah pahlawan pangan bagi gerakan ini. Bunda pahlawan pangan balita, pahlawan untuk masa depan Indonesia. Terima kasih kepada semua yang telah mendukung gerakan” pungkas Hendro
Fery Farhati, Ketua Tim Penggerak PKK sekaligus Bunda PAUD DKI Jakarta, menyatakan dukungannya dan mengajak seluruh bunda PAUD bergerak bersama menjadi pahlawan pangan bagi balita. Fery juga mengingatkan seluruh bunda PAUD untuk tetap semangat.
“Saya mendukung upaya mulia Foodbank of Indonesia untuk membantu anak-anak balita kita dengan pangan yang baik dan mendorong gerakan Aksi 1000 Bunda. Mari kita membangun kolaborasi dan bersinergi, demi anak-anak kita dan masa depan Indonesia yang lebih baik,” jelas Fery.
Apresiasi yang tinggi juga disampaikan Dadang Solihin, Deputi Gubernur Bidang Budaya dan Pariwisata mewakili Gubernur DKI Jakarta. “Pemprov DKI Jakarta menyambut baik Peluncuran Aksi Makan Ikan sebagai momentum dalam meningkatkan kesadaran bunda terhadap pangan lokal untuk gizi anak. Kegiatan ini termasuk upaya mencegah stunting menuju generasi emas Indonesia di tahun 2045”, Ungkap Dadang.
Menurut Benjamin Mangitung dari BeeJay Bakau Resort (BJBR) pihaknya terpanggil untuk membantu dan menyumbangkan 1.2 ton ikan karena prihatin dan ingin anak-anak sehat meskipun situasi sedang sulit. "Walau resesi sedang melanda, peningkatan gizi masyarakat tdk bisa menunggu. Tanggung jawab moral kita semua untuk negeri ini" ujar Ben menuturkan.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para Bunda semakin sadar dan peduli akan pentingnya ikan sebagai alternatif sumber protein dukung cegah kelaparan pada balita, serta mendorong aksi kreatif untuk ajak anak konsumsi ikan.