REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah, berencana melakukan peletakan batu pertama pembangunan Pasar Legi akhir bulan ini. Pembangunan kembali pasar yang terbakar pada akhir Oktober 2018 tersebut ditargetkan selesai dalam satu tahun.
Penandatanganan kontrak pembangunan Pasar Legi telah dilakukan pada Jumat (6/11) pekan lalu. Anggaran pembangunan berasal dari APBN yang dianggarkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sekitar Rp 104 miliar.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Heru Sunardi, mengatakan, sebelum ground breaking dilakukan rapat prapelaksanaan atau Pre Construction Meeting (PCM). Setelah itu, dilakukan pemagaran di sekeliling proyek sambil mensterilkan area.
"Pak Wali Kota menghendaki pekan akhir November ground breaking, tanggal 20 atau 27 November," kata Heru kepada wartawan, Senin (9/11).
Heru menyatakan, setelah PCM dan pemagaran nantinya proyek pembangunan langsung bisa dikerjakan. Proses pemagaran bisa dilakukan bersamaan dengan masuknya alat-alat berat.
Nantinya, aktivitas pedagang akan terganggu oleh akses lalu lintas kendaraan proyek. Pemkot telah mengantisipasi dengan menyiapkan tempat untuk para pedagang menata dagangan mereka.
Desain bangunan baru Pasar Legi berupa 2,5 lantai yang dibangun di atas lahan seluas 20 ribu meter persegi. Dari lahan tersebut, hanya sekitar 10.800 meter persegi yang digunakan untuk bangunan. Sisanya berupa area terbuka.
Bangunan tersebut menerapkan konsep green building atau ramah lingkungan. Nantinya, pasar akan didesain agar cahaya matahari bisa masuk pada siang hari sehingga lebih hemat listrik.