Selasa 10 Nov 2020 22:23 WIB

Pasien Cuci Darah Jalan Kaki karena Terhambat Penyambut HRS

Titik kumpul massa penyambut HRS berdekatan dengan RS Pelni

Rep: Febryan A / Red: Andi Nur Aminah
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menyapa massa saat tiba di kawasan Petamburan, Jakarta. RIbuan simpatisan HRS yang menyambut itu akhir membuat sejumlah pengguna jalan raya terhalang ke tempat tujuannya. Salah satunuya, ada seorang pasien cuci darah yang terpakaksa turun dan berjalan kaki menuju RS Pelni.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menyapa massa saat tiba di kawasan Petamburan, Jakarta. RIbuan simpatisan HRS yang menyambut itu akhir membuat sejumlah pengguna jalan raya terhalang ke tempat tujuannya. Salah satunuya, ada seorang pasien cuci darah yang terpakaksa turun dan berjalan kaki menuju RS Pelni.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada cerita pilu di balik riuh rendahnya sambutan atas kepulangan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab (HRS) menuju kediamannya di Petamburan, Jakarta Pusat, Selasa (10/11). Seorang pasien cuci darah di Rumah Sakit (RS) Pelni terpaksa berjalan kaki lantaran perjalanannya terhambat ribuan penyambut HRS. 

Ribuan simpatisan HRS itu memadati Jalan KS Tubun sejak Selasa pagi hingga siang. Mereka menanti kedatangan HRS yang hendak menuju kediamannya di Jalan Petamburan III. 

Baca Juga

Titik kumpul massa itu berdekatan dengan RS Pelni yang juga berlokasi di Jalan KS Tubun. Walhasil, perjalanan sejumlah pasien terhambat oleh lautan massa. Salah satu di antaranya menghambat proses perawatan sakit batu ginjal yang diderita pria berinisial S (50 tahun). Pada Selasa pagi, ia hendak menjalani terapi cuci darah rutin di RS Pelni yang sudah ia jalani selama 80 hari terakhir.

Namun, taksi daring yang ditumpanginya tak bisa mengantarkannya hingga ke dalam area rumah sakit. "Biasanya saya diantar sampai ke dalam RS Pelni. Tapi hari ini ada ramai-ramai di dekat RS Pelni, jadinya mobil yang saya tumpangi tidak bisa lewat," kata S kepada wartawan, Selasa (10/11). 

Walhasil, S terpaksa berjalan kaki bersama sang istri menuju RS Pelni. Ia berjalan sekitar 100 meter melintasi lautan massa. Padahal, di lehernya masih terdapat perban yang menutupi lubang selang cuci darah. 

Selain itu, dokter juga telah mengingatkannya agar jangan sampai berkeringat. Sebab, keringat bisa membuat lubang selang di lehernya infeksi dan harus dioperasi lagi. 

"Saya dikasih tahu dokter tidak boleh berkeringat. Tadi saya jalan kaki berkeringat sedikit, tapi semoga tidak apa-apa," katanya pasrah. 

Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif menyampaikan permohonan maaf kepada pihak-pihak yang terganggu atas penyambutan maupun penjemputan HRS. "Kami mohon maaf lahir batin kepada pihak-pihak yang merasa terganggu atas penjemputan oleh umat kepada Habib Rizieq," kata Slamet di kawasan Petamburan. 

Setelah 3,5 tahun tinggal di Arab Saudi, HRS akhirnya kembali ke Tanah Air. Ia tiba di Bandara Soekarno Hatta pada Selasa sekitar pukul 09.30 WIB. Pendiri FPI sekaligus tokoh gerakan 212 itu tiba di Petamburan sekitar pukul 13.20 WIB. Simpatisannya pun menyambut HRS dengan gegap-gempita.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement