REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aubertin Walter Sothern (A.W.S.) Mallaby atau juga dikenal dengan Brigadir Jenderal Mallaby adalah brigadir jenderal Britania yang tewas dalam peristiwa baku tembak 30 Oktober 1945 di Surabaya.
Mallaby lahir pada 12 Desember 1899. Ia merupakan seorang perwira muda eksekutif Kerajaan Inggris dengan jejak karier yang cukup bagus.
Pada usia 42 tahun, ia mendapatkan promosi jenderal berbintang satu. Mallaby pernah menjabat sebagai perwira staf kepercayaan Laksamana Mountbatten, panglima tertinggi atas Komando Asia Tenggara (South East Asia Command/SEAC).
Saat di Surabaya, Mallaby memimpin pasukannya pada 25 Oktober 1945 untuk melucuti tentara Jepang sesuai dengan isi Perjanjian Yalta. Tujuan ini mendapat perlawanan dari pasukan Indonesia karena AFNEI menuntut mereka menyerahkan senjata-senjata yang telah dirampas Indonesia terlebih dahulu dari Jepang.
Lalu, pada 27 Oktober 1945, sebuah pesawat terbang Dakota yang datang dari Jakarta menebarkan ribuan lembar pamflet di udara tepatnya di Surabaya, Jawa Timur. Pamflet itu berisi seruan kepada semua pihak termasuk kepada warga Surabaya agar melucuti senjata mereka atau mereka menghadapi dengan dilumpuhkan dengan senjata.
Isi pamflet tersebut adalah “Persons being arms and refusing to deliver them to the allied forces are liable to be shot (orang-orang yang menjadi senjata dan menolak untuk mengirimkannya ke sekutu nantinya dapat ditembak)”.