REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Yanuar Wisnu Kurniawan
JAKARTA -- Imam Hasan Basri ra, seorang tabi'in yang dikenal taat beribadah, suatu ketika pernah ditanya seorang muridnya. "Mengapa orang yang gemar bertahajud itu bisa menjadi manusia yang paling bagus wajahnya?"
Hasan Basri kemudian menjawab hal itu bisa terjadi karena mereka biasa menyendiri dengan Ar-Rahman, maka Dia yang Rahman itu memakaikan wajah-Nya kepada orang-orang yang gemar bertahajud tadi. Di antara amalan sunah yang dianjurkan untuk diperbanyak oleh kaum Muslimin adalah sholat malam.
Ini karena sholat malam memiliki keutamaan yang sangat besar dan merupakan jalan menggapai kedudukan tinggi yang dijanjikan. "Dan pada sebagian malam hari sholat tahajudlah kamu sebagai ibadah tambahan bagimu," demikian Allah SWT berfirman dalam QS 17:79. "Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji."
Menurut Rasululah, sholat malam bukan cuma jadi tradisi Islam yang dibawanya. Sholat malam telah dilakukan oleh orang-orang saleh ribuan tahun sebelum Islam turun di tanah Arab.
"Hendaklah kalian mengerjakan sholat malam sebab sholat malam adalah kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian," kata Nabi. "Sholat malam bisa menjadi sarana mendekatkan diri kepada Tuhan; bisa menghapus keburukan; menghapus dosa; juga dapat menyingkirkan segala penyakit jasmani. Dan, pada waktu malam terdapat saat-saat doa dikabulkan." (HR Ahmad).
Bahkan, lanjut Rasulullah, keheningan malam itu sendiri sudah memiliki hikmah tersendiri buat mereka yang gemar beribadah. "Sungguh pada malam hari terdapat waktu yang manakala seorang hamba memohon pada Allah suatu kebaikan tepat pada waktu itu, pasti Allah mengabulkannya. Dan, ketentuan ini berlaku pada setiap malam."
Manakala seorang Muslim bangun pada malam hari, kemudian membangunkan istrinya untuk menunaikan sholat berjamaah dua rakaat, maka oleh Rasulullah keduanya dicatat sebagai golongan yang banyak berdzikir kepada Allah SWT.
Dalam kehidupan kita dewasa ini, di mana fitnah telah merajalela, kebohongan adalah hal biasa, dan kebenaran mulai ditinggalkan, sudah sepatutnya jika kita mencontoh orang-orang terdahulu yang selalu memperbanyak amalan sunnah dan berharap kepada Allah agar menjadikan amal-amal tersebut jalan untuk medapatkan taufik dan menggapai tujuan.