Rabu 11 Nov 2020 06:18 WIB

Pembeli Batalkan Pesanan 12 Unit Boeing 737 MAX

Selama Oktober, Boeing hanya mengirimkan 13 unit pesawat ke pelanggan.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Pesawat Boeing 737 MAX menjadi perhatian dunia setelah dua model tersebut jatuh, yakni Lion Air dan Ethiopian Airlines. FAA meminta Boeing melakukan perbaikan sebelum dibolehkan kembali terbang.
Foto: AP
Pesawat Boeing 737 MAX menjadi perhatian dunia setelah dua model tersebut jatuh, yakni Lion Air dan Ethiopian Airlines. FAA meminta Boeing melakukan perbaikan sebelum dibolehkan kembali terbang.

REPUBLIKA.CO.ID, SEATTLE -- Boeing kehilangan 12 pesanan lagi untuk pesawat jet 737 MAX yang dilarang terbang pada Oktober. Perusahaan juga hanya dapat mengirimkan 13 pesawat ke pelanggan. Jumlah ini turun dari 20 jet yang dikirim pada bulan yang sama tahun lalu.

Untuk bulan kedua berturut-turut, laporan bulanan perusahaan mengungkapkan bahwa kekurangan kualitas 787 Dreamliner dan pandemi corona menghambat upaya Boeing untuk mengembangkan alternatif pengganti 737 MAX.

Baca Juga

Administrasi Penerbangan Federal (FAA) AS muncul sekitar satu minggu lagi untuk mencabut larangan keamanan Maret 2019. Pandemi  terus menekan permintaan jet dari Boeing dan saingannya dari Eropa, Airbus.

Keputusan Uni Eropa untuk memberlakukan tarif 15 persen pada pesawat Boeing minggu ini dapat membuat pengiriman jetnya terhambat di Eropa.

Boeing mengatakan kehilangan pesanan untuk empat jet 737 MAX dari China Development Bank Financial Leasing Co. Beoing kehilangan satu pesanan dari pemilik Czech Airlines Smartwings, tiga dari Oman Air, dan empat dari pembeli yang dirahasiakan.

"Pesanan MAX yang dibatalkan, termasuk yang pembeli mengonversi ke model yang berbeda, adalah 448 jet, serta 460 untuk semua jet di seluruh portofolio Boeing," jelas Boeing.

Untuk tahun 2020 hingga Oktober, jumlah pesanan MAX yang dibatalkan, atau dihapus dari jaminan simpanan resmi Boeing ketika menerapkan standar akuntansi yang lebih ketat, telah mencapai 1.043 pesawat.

Untuk pengiriman (metrik utama sejak pelanggan menyerahkan sebagian besar uang pada saat mereka mengambil pesawat baru) Boeing menyerahkan 13 jet lorong ganda pada bulan Oktober. Tahun sebelumnya pada bulan yang sama, Boeing mengirimkan 20 unit. Sedangkan pada September, Boeing mengirimkan 10 unit.

Selama 10 bulan, Boeing mengirimkan total pengiriman 111 pesawat, turun dari 321 untuk periode yang sama tahun lalu.

"Penghitungan pengiriman Oktober termasuk satu pesawat patroli maritim P-8, satu 747 dan tiga 767 kargo ke United Parcel Service, dua 777 kargo ke China Cargo Airlines, satu 777 ke perusahaan logistik Jerman DHL, dan satu 777-300ER ke Dubai -Novus Aviation Capital yang bermarkas," kata Boeing.

Boeing juga mengirimkan empat 787 pada bulan Oktober yakni satu 787-8 ke American Airlines AAL.O, satu 787-9 ke raksasa Leasing AerCap, satu 787-10 ke Etihad Airways di Abu Dhabi, dan satu 787-10 Saudi Arabian Airlines.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement