REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Ketua Federasi Sepak Bola Inggris (FA) Greg Clarke menyatakan mundur dari jabatannya pada Selasa (10/11) malam waktu setempat. Keputusan itu diambil setelah dirinya menggunakan ujaran bernada rasisme saat rapat dengan parlemen di hari yang sama.
Clark menghadiri rapat bersama Departemen Digital, Budaya, Media, dan Olahraga Inggris untuk menjawab pertanyaan tentang perkembangan langkah FA untuk mengadakan bantuan finansial bagi sepak bola nasional.
Namun, salah satu anggota parlemen mempermasalahkan Clarke yang menggunakan kalimat ofensif ketika ditanya mengapa di Inggris tidak ada pesepak bola yang secara terbuka menyatakan sebagai bagian dari kelompok lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).
"Jawabannya adalah saya tidak tahu, karena saya sudah menghabiskan banyak waktu berdialog dengan komunitas LGBT," kata Clarke menanggapi jawaban parlemen, seperti dikutip ESPN, Rabu (11/11). "Pandangan yang saya dengar adalah para pesepak bola perempuan dan pesepak bola dengan kulit berwarna menyalahgunakan media sosial. Mengapa kalian mendukung penyalahgunaan itu?"
Frasa "pesepak bola kulit berwarna" ini menuai persoalan. Clarke dinilai ofensif terhadap atlet keturunan negara lain yang berkarier di Inggris. Tekanan terhadap Clarke pun digelorakan beberapa lembaga swadaya masyarakat Inggris seperti 'Kick It Out', Show Racism the Red Card', dan 'Stonewall'.
Clarke yang sudah mengepelai FA sejak September 2016 akhirnya meminta maaf setelah melontarkan pernyatannya. FA pun sudah membuat jawaban resmi terkait insiden ini.
"Sebagai manusia yang mencintai sepak bola dan sudah bekerja selama satu dekade, saya akan menempatkan sepak bola di urutan pertama. Tahun 2020 menjadi menantang, dan saya menyatakan mundur," ujar Clarke dalam sebuah pernyataan.
Posisi Clarke kini digantikan oleh Peter McCormick sebagai ketua FA sementara hingga pemilihan selanjutnya. "Perkataan saya yang tidak bisa diterima akan merusak sepak bola. Sudah saatnya saya pergi. Saya sangat sedih dan ingin berterima kasih pada semua kolega selama beberapa tahun terakhir," jelas Clarke.