Rabu 11 Nov 2020 11:43 WIB

Saat Pandemi, BRI Salurkan Kredit Hingga Rp 935,35 Triliun

Penyaluran kredit BRI tergolong tinggi di tengah perlambatan pertumbuhan kredit.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Direktur Umum PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sunarso saat diwawancarai Republika di Gedung BRI, Jakarta, Kamis (2/7).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Direktur Umum PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sunarso saat diwawancarai Republika di Gedung BRI, Jakarta, Kamis (2/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah menyalurkan kredit sebesar Rp 935,35 triliun pada kuartal tiga 2020. Adapun realisasi penyaluran kredit tumbuh sebesar 4,86 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 891,97 triliun.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan penyaluran kredit ini tergolong tinggi di tengah perlambatan pertumbuhan kredit industri yang hanya 0,12 persen berdasarkan data OJK September 2020. 

Baca Juga

“Komposisi kredit UMKM BRI dibanding total kredit BRI pun tumbuh secara signifikan dari 78,10 persen pada kuartal tiga 2019 menjadi 80,65 persen pada kuartal tiga 2020,” ujarnya saat konferensi pers virtual, Rabu (11/11).

Menurutnya hal tersebut merupakan milestone dari perseroan, pertama kalinya mampu mencapai porsi kredit UMKM sebesar 80 persen. 

“Pencapaian ini kita targetkan tercapai pada 2022 dan BRI mampu menjawab tantangan tersebut lebih cepat,” kata Sunarso.

Tak hanya itu, perseroan pun secara masif telah melakukan restrukturisasi pinjaman, dengan tujuan untuk membantu agar UMKM tetap survive. Per 30 September 2020 perseroan telah melakukan restrukturisasi pinjaman senilai Rp 193,7 triliun kepada 2,95 juta debitur.

“Gencarnya restrukturisasi yang dibarengi dengan penyaluran kredit yang sehat dan selektif mampu membuat NPL BRI terjaga angka 3,12 persen dengan NPL Coverage 203,47 persen pada akhir September 2020. NPL BRI tercatat di bawah NPL industri perbankan pada September 2020 sebesar 3,15 persen,” ucapnya.

Menurutnya strategi yang telah diterapkan perseroan agar tumbuh secara sehat dan selektif di tengah pandemi sejalan dengan penyaluran program pemulihan ekonomi nasional (PEN).

“Ke depan kami optimistis telah terlihat cahaya diujung lorong yang gelap dan BRI akan terus memberikan kontribusi positif terhadap seluruh stakeholder di tengah kondisi ekonomi yang menantang,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement