REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peningkatan daya beli masyarakat menjadi kunci pemulihan ekonomi. Hal ini mengingat sektor konsumsi masih minus 4,4 persen.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Eko Djoeli Heripoerwanto mengatakan peningkatan daya beli masyarakat bisa didorong melalui pameran properti virtual. Strategi ini menjadi andalan perusahaan untuk meningkatkan penjualan properti di tengah pandemi Covid-19.
“Kegiatan ini tetap dapat memenuhi permintaan masyarakat dalam kebutuhan properti. Dari sisi lain, kegiatan ekonomi tetap bisa berputar,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (11/11).
Menurutnya kegiatan pameran properti virtual juga dapat mendorong dalam pemulihan ekonomi nasional (PEN) sekaligus membangkitkan ekonomi. "Harapan saya agar nantinya acara pameran virtual juga memberikan slot kepada segmen rumah subsidi. Manfaatnya agar konsumennya bervariasi dan meningkatkan roda perekonomian masyarakat," ucapnya.
Sejak 11 November-12 Desember 2020 PropertyGuru Group perusahaan teknologi properti (prop-tech) di Asia Tenggara menggelar acara Asia Virtual Property Expo. Asia Virtual Property Expo menampilkan lebih dari 300 proyek perumahan dari 10 negara Singapore, Malaysia, Thailand, Vietnam, Kamboja, Filipina, Myanmar, Australia, Inggris, dan Indonesia.
Rumah.com yang menjadi bagian dari PropertyGuru Group sekaligus menjadi pelaksana acara ini di Indonesia menggandeng Asosiasi Real Estate Indonesia dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Country Manager Rumah.com Marine Novita mengatakan melalui kegiatan Asia Virtual Property Expo, konsumen berkesempatan mendapatkan bunga KPR dari BNI sebesar 4,74 persen.
”Bunga fixed 4,74 persen selama satu tahun, masa grace period selama dua tahun, serta proses instant approval," kata Marine.
Berdasarkan data Bank Indonesia, per Agustus 2020 rata-rata suku bunga KPR yang ditawarkan berbagai bank ada kisaran delapan persen. Dari hasil Consumer Sentiment Survey Semester satu 2020 dari sudut pandang konsumen, besarnya angsuran yang harus dibayar merupakan pertimbangan terbesar dalam mengambil pembiayaan rumah (89 persen) sementara besarnya suku bunga ada posisi ketiga (71 persen).
“Tingkat suku bunga dan skema pembayaran yang kami tawarkan ini sangat kompetitif dan kehadirannya bertujuan untuk memudahkan pencari rumah agar segera dapat memiliki hunian impian yang mereka temukan Asia Virtual Property Expo,” ucapnya.
Marine menyebut kehadiran Asia Virtual Property Expo dapat menjadi cara baru bagi pencari rumah dalam menemukan dan membeli hunian. Data Rumah.com Indonesia Property Market Index kuartal tiga 2020 menemukan indeks pasokan rumah meningkat sangat tajam hingga 10 persen dibanding kuartal sebelumnya.
Sedangkan sisi harga walaupun secara tahunan indeksnya masih lebih rendah dibanding tahun lalu, namun kuartal tiga 2020 telah menjadi titik balik dengan peningkatan sebesar 0,5 persen secara kuartalan.
Sementara Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies menambahkan perseroan memberikan kemudahan kepada segmen milenial yang masih ragu-ragu untuk membeli rumah di tengah pandemi ini.
“Kami mendorong penyaluran kredit BNI Griya kepada segmen milenial. Perseroan memberikan suku bunga murah sebesar 4,74 persen dan bisa membayar hanya cicilan bunga selama dua tahun,” ucapnya.