REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Noin tak perlu khawatir lagi rumahnya akan roboh. Tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun, rumahnya di Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan kini sudah rampung direnovasi.
Noin merupakan satu dari sekian banyak mustahik penerima bantuan program Bedah Rumah dari Baznas Bazis DKI Jakarta. Rumahnya direnovasi sejak 15 Oktober 2020 lalu. Pengerjaan rampung dalam waktu dua pekan.
Selama pengerjaan, pria yang sudah menginjak usia senja itu menumpang di rumah adiknya. Kini, ia bisa kembali ke rumahnya yang sudah dalam kondisi lebih layak huni.
Noin menuturkan, kondisi rumahnya kini amat berbeda dengan sebelumnya. Selain lebih kokoh, setiap ruangan kini juga dilengkapi perabotan. "Senang bisa dapat rumah baru. Sekarang ada isinya, dapat kasur, dan kamar mandi jadi lebih baik. Semua ada Alhamdulillah," ungkap Noin semringah.
Kepala Baznas Bazis Jakarta Selatan Yasdar, mengatakan, pengerjaan renovasi rumah Noin menelan biaya Rp 57 juta. Lebih tinggi dari yang dialokasikan, yakni Rp 45 juta. Sisanya dibantu masyarakat sekitar lewat zakat, infak, dan sedekah.
Asisten Kesejahteraan Masyarakat Administrasi Jakarta Selatan Sayid Ali mengatakan, tahun depan jumlah rumah yang akan direnovasi bakal naik dua kali lipat menjadi 12 rumah. Oleh karenanya, setiap kelurahan diminta mengusulkan dua rumah yang akan direnovasi.
"Satu kelurahan bisa dua lokasi. Tapi tidak menutup kemungkinan kita tidak mendapatkan rekomendasi dari kelurahan, seperti di Kelurahan Senayan, kan rumahnya sudah besar-besar," kata Sayid ketika meresmikan rumah Noin, sebagaimana dikutip Republika dari siaran persnya, Rabu (11/11).
Program Bedah Rumah dari Baznas Bazis Provinsi DKI Jakarta juga dilaksanakan di Jakarta Pusat. Sebanyak 44 rumah bakal direnovasi dalam program tahap pertama tahun ini.
Wali Kota Jakarta Pusat, Bayu Meghantara, melakukan prosesi peletakan batu pertama di salah satu rumah yang akan direnovasi yang berlokasi di RT 006, RW 016, Kelurahan Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Selasa (10/11).
Bayu mengatakan, dana untuk program Bedah Rumah ini berasal dari dana Baznas, yaitu dana zakat, infak, dan sedekah dari pegawai Pemprov DKI dan juga masyarakat. "Niat kita adalah bagaimana membantu. Saya melihat secara fisik bangunan ini sudah cukup lama, jadi harus kita perhatikan," katanya sebagaimana dikutip dari siaran pers.
Nurmala, pemilik rumah di Kelurahan Kebon Melati itu, sangat berterimakasih rumahnya akan segera direnovasi oleh Baznas. Sebab, ia tak mampu memperbaiki rumah peninggalan orang tuanya itu karena keterbatasan ekonomi.
Wakil Ketua II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas Bazis DKI Jakarta, Saat Suharto Amjad, berharap program ini bisa dilakukan secara kontinyu. Tentu program ini tak bisa terselenggara tanpa adanya masyarakat yang bersedekah, zakat, maupun infak.
"Mudah-mudahan rezeki yang telah diberikan menjadi pensuci atas seluruh harta. Sekaligus menjadi penyehat badan dan pelindung di musim pandemi ini," ungkapnya.