Rabu 11 Nov 2020 16:17 WIB

Efek Dahsyat Musik Bagi Penderita Alzheimer

Marta Gonzales tiba-tiba bergerak dan menampilkan tarian Swan Lake.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Qommarria Rostanti
Penyakit alzheimer (ilustrasi).
Foto: AP
Penyakit alzheimer (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sebuah video menakjubkan beredar di internet. Dalam video tersebut, seorang mantan balerina dengan penyakit Alzheimer tiba-tiba menampilkan tarian solo Swan Lake dari kursi rodanya.

Ini tentu menjadi menarik dan menimbulkan pertanyaan besar tentang penyakit menakutkan tersebut. Jadi, apa yang mampu membangunkan kemampuan otaknya, dan bagaimana hal itu bisa membantu orang-orang tersayang yang lanjut usia?

Mantan balerina di Kota New York, Marta Gonzales, duduk tak bergerak. Kemudian dia mendengar musik Swan Lake karya Tchaikovsky. Dia merasa hidup kembali.

"Saya rasa itu sangat mendalam," kata profesor neurologi LSUHSC dan Direktur LSU Neuroscience Center of Excellence, dr Nicolas Bazan seperti dilansir di laman WWLTV, Rabu (11/11).

Dr Bazan telah meneliti Alzheimer selama bertahun-tahun. Dia juga merupakan Duta Alzheimer. Dia mengatakan, representasi otak akan terlihat ketika seseorang mendengarkan musik. Bagian otak menyala dengan cepat.

Musik mengaktifkan pembawa pesan kimiawi dan sirkuit yang menghubungkan berbagai bagian otak. Misalnya, area kesenangan atau penghargaan dengan area memori dan sebagainya. Ini adalah bidang ilmu otak yang berkembang yang disebut connectomics.

"Ini penting karena ini adalah jendela akses baru ke otak kita. Kami mempelajari fungsi otak dengan ini," ujar dr Bazan.

Pada penyakit Alzheimer, beberapa sirkuit tersebut mungkin mati, tetapi beberapa lainnya hanya rusak. Musik mengaktifkan kembali sirkuit yang rusak itu atau menemukan jalur pengganti untuk pembawa pesan kimiawi.

Saat ditanya apakah seseorang yang mengalami penurunan ingatan dan sering mendengarkan musik akan memperlambat penurunan ingatan itu, dr Bazan membenarkan hal itu. "Ya, ya, dan itulah yang dilakukan terapi musik," kata dia.

Para manula dengan penurunan otak akan tersenyum, bernyanyi, dan terlibat lagi dengan musik yang mereka sukai. Dr Bazan mengatakan, padahal semua pengobatan Alzheimer telah gagal. Jadi, mempelajari fisiologi di balik kebangkitan ingatan ini memberi dunia sebuah cara pengobatan baru?

"Musik dengan sendirinya melakukan sesuatu yang hebat bagi otak kita, tetapi pada saat yang sama ia menunjukkan mekanisme dalam koneksi lain yang perlu kita ketahui," kata Dr Bazan.

Dr Bazan dan timnya baru-baru ini menemukan keluarga baru pembawa pesan kimiawi otak. "Saya percaya ini adalah cara yang benar untuk mencoba menaklukkan ini, yang merupakan salah satu dari dua batas terakhir bagi umat manusia," kata dia.

Dr Bazan menyebut, musik yang kita nikmati di awal kehidupan tampaknya menjadi musik yang kita hubungkan di kemudian hari. Tetapi musik klasik tampaknya melakukan sesuatu yang istimewa bagi otak, bahkan pada orang yang belum pernah menikmati sebelumnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement