Rabu 11 Nov 2020 16:38 WIB

Aprindo: 30 Persen Produk UMKM Telah Dijual di Ritel Modern

Produk UMKM yang dijual di ritel modern seperti produk makanan dan kerajinan tangan.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolandha
Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo) terus memperkuat kemitraan dengan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Berbagai produk UMKM pun telah dijual di ritel modern.
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo) terus memperkuat kemitraan dengan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Berbagai produk UMKM pun telah dijual di ritel modern.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo) terus memperkuat kemitraan dengan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Berbagai produk UMKM pun telah dijual di ritel modern. 

Ketua Umum Aprindo Roy Mandey menyatakan, saat ini produk UMKM yang diperjualbelikan lewat ritel modern semakin bertambah. "Rata-rata 30 persen sampai 35 persen produk UMKM telah dijual di ritel anggota Aprindo," ujarnya dalam webinar Hari Ritel Nasional, Rabu (11/11).

Baca Juga

Beragam produk tersebut meliputi makanan, minuman, kerajinan tangan, pernak-pernik, aksesoris, hingga kosmetik. "Kami tahu UMKM masuk ke sektor-sektor itu," kata dia. 

Ke depannya, sambung Roy, Aprindo akan terus memperbaiki kemitraan dengan UMKM. "Semua peritel jaga kebersamaan dengan UMKM menjadi maju bersama," ujarnya. 

Memperingati Hari Ritel Nasional, Aprindo juga akan memberikan pelatihan gratis kepad UMKM. "Ini demi bangkitkan semangat, membina, dan sharing pengalaman," tutur dia. 

Kemudian Aprindo pun berencana memamerkan berbagai produk UMKM lewat virtual. "Sehingga bisa promosikan produk UMKM," tegas Roy. 

Bagi dia, UMKM merupakan pondasi perekonomian bangsa. Sebab, kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sangat besar, mencapai 61 persen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement