REPUBLIKA.CO.ID, LEEDS -- Mantan kepala wasit Inggris, Keith Hackett, menyebut kualitas wasit Liga Primer Inggris tak cukup bagus, khususnya dalam penggunaan VAR. Ia menilai, VAR tak cocok dengan tujuan pertandingan, dan kerap kehilangan rohnya hanya karena aturan handball.
Beberapa keputusan yang dilahirkan VAR mendapatkan kritikan pedas. Pekan lalu misalnya, pemain Leeds United Patrick Bamford, harus gigit jari karena golnya dianulir, akibat VAR menganggap bajunya offside.
Liverpool dan Wolverhampton Wanderers juga dianggap dirugikan oleh VAR yang memberikan lawan mereka penalti pekan lalu. "Standar perwasitan telah jatuh. Dengan skenario Bamford, kalian tidak ingin aturan bertindak seperti bek, membantu menganulir gol," ucap kata dikutip dari Reuters, Rabu (11/11).
Menurutnya, infrastruktur VAR yang ada saat ini belum cukup. Dengan teknologi garis gawang, akurasi dan kecepatan pengambilan keputusan, kamera yang dioperasikan pada 500 frame per detik, belum mampu mendukung jalannya pertandingan yang berkualitas. Ia bahkan meminta penyelenggara untuk mendesak manufaktur agar bisa menyediakan alat yang lebih baik.
Hackett juga mengatakan, untuk menjalankan VAR yang baik, aturannya harus diubah, khususnya untuk handball dan offside. Menurutnya, saat wasit memberikan hukuman penalti karena handball lewat VAR, maka plot pertandingan jadi hilang.
"Handball seharusnya mengarah pada kontrol yang menguntungkan, pergerakan tangan ke bola atau menghentikan serangan. VAR tidak salah dalam hal ini, tapi aturannya," kata Hackett.