REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Malang meluncurkan Early Warning System (EWS) pada apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi di Balai Kota Malang, Rabu (11/11). Alat yang berfungsi sebagai sistem peringatan dini bencana alam tersebut terpasang di enam titik lokasi rawan banjir di Kota Malang.
Wali Kota Malang Sutiaji menjelaskan perlunya apel siaga bencana untuk menyiapkan kesiapan seluruh aspek dalam menangani bencana. "Yang kemungkinan akan melanda Kota Malang dalam beberapa bulan ke depan," kata Sutiaji.
Menurut Sutiaji, persiapan tersebut penting guna menghadapi bencana alam maupun nonalam. Seperti diketahui, Kota Malang telah memasuki musim penghujan. Artinya, hujan sudah mulai merata terjadi di Kota Malang dari September sampai Desember.
"Tapi seorang pakar menyampaikan bulan-bulan ini, karena mestinya perputaran hujan, perputaran alam yang akan mengakibatkan hujan. Jadi iklim itu nanti intensitas hujan dari desember sampai Januari itu luar biasa,” jelas Sutiaji dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (11/11).
Sutiaji mengungkapkan tiga langkah yang akan dilakukan Pemerintah Kota Malang untuk mempersiapkan penananganan bencana hidrometeorologi. Pertama, dengan meliterasikan masyarakat tentang bencana hidrometeorologi. Lalu menangkal dini bencana yang salah satunya melalui EWS.
Selanjutnya, Pemkot Malang mempersiapkan sikap yang perlu dilakukan saat menghadapi bencana hidrometrologi. Sutiaji berharap kegiatan apel bisa menjadi langkah awal bersiap siaga dalam mengantisipasi fenomena tersebut.