Rabu 11 Nov 2020 20:48 WIB

Perbedaan Dakwah Rasulullah SAW dengan Nabi Terdahulu

Rasulullah mampu menuntaskan dakwahnya dengan sangat baik.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Perbedaan Dakwah Rasulullah SAW dengan Nabi-Nabi Terdahulu. Ilustrasi Nabi Muhammad SAW
Foto: MGROL100
Perbedaan Dakwah Rasulullah SAW dengan Nabi-Nabi Terdahulu. Ilustrasi Nabi Muhammad SAW

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seluruh nabi yang diturunkan Allah ke muka bumi mendapatkan tugas yang mulia untuk berdakwah. Menyebarkan ajaran kebaikan yang pesannya langsung dari langit. Jika begitu, apa perbedaan dakwah antara nabi-nabi terdahulu dengan Nabi Muhammad SAW?

Pakar Ilmu Alquran KH Ahsin Sakho menjelaskan, meski nabi terdahulu memiliki tugas yang mulia dalam berdakwah, namun sejatinya tugas-tugas tersebut biasanya hanya ditujukan kepada umatnya semata. Berbeda dengan Nabi Muhammad SAW yang mengemban tugas untuk berdakwah kepada seluruh umat di muka bumi.

Baca Juga

“Nabi di masa lalu itu diutus untuk umatnya saja. Jadi sifatnya masih lokalitas, kalaupun turun kitab suci maka itu berbentuk lembaran-lembaran yang berlaku bagi kaumnya,” kata KH Ahsin dalam kajian live streaming, di Ahsin Sakho Center, Rabu (11/11).

Dengan tugas dakwah Nabi SAW seperti itu, Nabi Muhammad justru mampu menuntaskan dakwahnya dengan sangat baik. Nabi Muhammad dinilai sanggup mengubah peradaban yang bersifat jahil menjadi peradaban yang menjunjung tinggi moralitas yang disebut akhlak.

Salah satu indikator keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW adalah dengan tidak menjadikan kekerasan sebagai alat dakwah. Sebaliknya, dengan cinta kasih justru Nabi dapat mempersatukan berbagai kalangan yang berbeda dan juga peradaban unggul.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement