Rabu 11 Nov 2020 20:56 WIB

Muba Siap Jadi Ibu Kota Energi Berkelanjutan Berbasis Sawit

Muba bertekad untuk memaksimalkan produksi energi berkelanjutan di berbagai aspek.

Diskusi virtual Musi Banyuasin 2030: Menuju World Capital of Sustainable Energy Based on Palm Oil hasil kolaborasi MarkPlus, Inc. dan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin.
Foto: Musi Banyuasin
Diskusi virtual Musi Banyuasin 2030: Menuju World Capital of Sustainable Energy Based on Palm Oil hasil kolaborasi MarkPlus, Inc. dan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dikenal sebagai daerah dengan segudang sumber energi di Indonesia, Sumatera Selatan (Sumsel) khususnya Musi Banyuasin (Muba) bertekad untuk memaksimalkan produksi energi berkelanjutan di berbagai aspek. Di antaranya pada enam sektor yang memiliki potensi besar seperti perkebunan, pertanian, peternakan, perikanan, ekonomi kreatif, dan pariwisata.

Hal ini yang menjadi pembahasan utama dalam diskusi virtual Musi Banyuasin 2030: Menuju World Capital of Sustainable Energy Based on Palm Oil hasil kolaborasi MarkPlus, Inc. dan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin.

Baca Juga

Founder & Chairman MarkPlus, Inc. Hermawan Kartajaya menilai Musi Banyuasin (Muba) tidak hanya sebagai gudang energi tetapi juga memiliki sektor lain yang maju dan besar seperti pertanian. Kekayaan tersebut diharapkan mampu mendorong pemerintah Muba untuk mengoptimalisasi pengelolaan serta produksi energi berkelanjutan untuk menyongsong tahun Indonesia emas dengan sustainable development goal.

“Muba punya potensi besar sebagai percontohan energi berkelanjutan bagi daerah hingga negara lain, contohnya program perkebunan rakyat,” ungkapnya dalam webinar pada Rabu, (11/11) 2020.

photo
Diskusi virtual Musi Banyuasin 2030: Menuju World Capital of Sustainable Energy Based on Palm Oil hasil kolaborasi MarkPlus, Inc. dan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin. - (Musi Banyuasin)

Menurutnya, untuk menyongsong visi 2030 tersebut harus dimulai dengan perencanaan program di tahun 2021 hingga 2030 yang diyakini sebagai tahun relief atau penuh bantuan mengingat investasi, ekspor, dan konsumsi masyarakat turun drastis. Sehingga diperlukan strategi untuk recovery dan membuat negara luar melirik Indonesia khususnya Musi Banyuasin.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin optimistis daerah yang sedang dipimpinnya mampu menjadi ibu kota energi berkelanjutan berbasis kelapa sawit di tahun 2030.

Mengingat saat ini sudah berjalan beberapa program terkait keberlanjutan salah satunya produksi bensin dari kelapa sawit. Keunggulan ini untuk mencapai tujuan Muba di tahun 2025 menjadi nation of champion sustainable economy atau juara nasional tentang ekonomi berkelanjutan.

“Ini bukan hanya mimpi tapi sudah dirintis dan masuk tahap proses, dan produksi bensin sawit dari Musi Banyuasin akan dimulai dalam waktu dekat,” papar Dodi.

Produksi bensin kelapa sawit akan menunjukan Indonesia sebagai bangsa yang mandiri, tidak bergantung dengan pasar luar, dan bisa diproduksi serta dihasilkan dari petani-petani rakyat di Muba. Tidak hanya produksi bensin dari kelapa sawit, Muba juga mulai mengembangkan eco-fashion dengan memanfaatkan sumber daya alam (SDA) sebagai pewarna alami yang ramah lingkungan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement