REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Pemerintah Kota Bekasi berencana menyelenggarakan simulasi sekolah tatap muka bulan depan, tepatnya 20 Desember 2020. Hal ini menyusul adanya klaim bahwa saat ini tren kasus di wilayah ini sudah mengalami penurunan. Jika tak ada aral melintang, sedianya pembelajaran tatap muka secara efektif akan digelar pada Januari 2021.
“Hasil rapat kemarin yang disahkan wali kota, kita sedang rumuskan adanya simulasi pembelajaran. Nanti efektif kita bulan Januari tuh, semester ke-dua (tahun ajaran). Sekarang ini simulasi tuh pas itu penilaian akhir semester,” terang Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Inayatullah, kepada wartawan, Selasa (11/11).
Saat ini, kata dia, pihak Disdik membuat surat yang ditujukan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim. Surat itu berisi pemberitahuan kalau Kota Bekasi akan kembali melaksanakan simulasi pembelajaran tatap muka.
“Kita rencana efektif Januari, kalau besok tanggal 20 Desember kita sedang buat simulasi. Kita sedang buat pengajuan ke kementerian,” ujar dia.
Sebelumnya, Pemkot Bekasi sudah menjalankan kegiatan simulasi sekolah tatap muka pada awal Agustus lalu. Namun, hal itu hanya berlangsung selama tiga hari saja. Hasil evaluasi dari berbagai pihak termasuk pemerintah pusat membuahkan keputusan bahwa simulasi tak perlu dilanjutkan.
Inayatullah menyebut evaluasi dari simulasi di enam sekolah role model beberapa bulan lalu sudah dilakukan. Hasilnya, tidak ada sekolah yang dilaporkan anak muridnya terpapar Covid-19.
“Hasil evaluasi kita dari proses empat hari atau seminggu itu ya itu dari laporan sekolah yang kita laksanakan role model itu kan pada saat jtu tidak ada terdampak Covid,” terangnya.
Rencana kembali digelarnya simulasi sekolah tatap muka mencuat tatkala Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, menilai angka tren kasus Covid-19 di wilayahnya mengalami penurunan. Pepen mengklaim meski penambahan kasus tetap ada, namun angkanya tidak seagresif bulan sebelumnya.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Kota Bekasi, saat ini jumlah kasus kumulatif yang ada mencapai 7.325 kasus, dengan angka kasus aktif sebanyak 443 kasus. Per Senin (9/11) angka terkonfirmasi kasus Covid-19 bertambah 67 kasus dibandingkan hari sebelumnya.
Namun, angka itu terus bergerak secara fluktuatif. Satu hari setelahnya, pada Selasa (10/11), jumlah kasus aktif berkurang menjadi 372 kasus dengan total kumulatif kasus sebanyak 7.401 kasus. Kemudian, pada Rabu (12/11), jumlah kasus aktif Covid-19 di Kota Bekasi kembali bertambah sebanyak 88 kasus sehingga jumlahnya menjadi 460 pasien.