Kamis 12 Nov 2020 08:46 WIB

Wamendes: Perempuan di Desa harus Jadi Kekuatan Ekonomi

Perempuan di desa harus menjadi motor penggerak ekonomi

Rep: Amri Amrullah/ Red: Gita Amanda
Menteri Desa Abdul Halim Iskandar atau Gus Menteri dan Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Puspayoga mendeklarasikan desa ramah perempuan dan peduli anak.
Foto: Kemendes PDTT
Menteri Desa Abdul Halim Iskandar atau Gus Menteri dan Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Puspayoga mendeklarasikan desa ramah perempuan dan peduli anak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Desa, Pembangunan daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi mengatakan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di desa tak bisa dilepaskan dari penguatan ekonomi. Menurut dia perempuan di desa harus menjadi motor penggerak ekonomi, yang akan mengarah pada perlindungan anak dan keluarga.

"Pemberdayaan perempuan di sini harus dimaknai bukan hanya secara sosial tapi terutama adalah penguatan ekonomi," katanya dalam pidato penutupan Seminar dan Deklarasi Gerakan Peningkatan Keterlibatan Perempuan Melalui Desa Ramah Perempuan di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (11/11).

Baca Juga

Wamen Desa Budi Arie menerangkan kemajuan teknologi membuka peluang yang luas bagi perempuan di desa untuk berbisnis dengan tetap mengurus keluarga di rumah. Kemendes telah menginisiasi Program Desa Digital dan Desa Wisata yang bersandar pada kekuatan digitalisasi.

Wamendes Budi mengutip pernyataan tokoh nasional dan mantan Presiden Tanzania Yulius Nyirere tentang pentingnya peran perempuan. "Mendidik seorang laki-laki adalah mendidik seseorang. Tapi mendidik seorang perempuan adalah mendidik sebuah bangsa," kata Wamendses Budi Arie Setiadi disambut tepuk tangan para hadirin.

Program Desa Ramah Perempuan adalah upaya Kementerian Desa PDTT dalam mewujudkan desa yang ramah terhadap perempuan sesuai dengan tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) di desa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement