Kamis 12 Nov 2020 09:02 WIB

Ribuan Produk UMKM Terjual di Depok Virtual Expo 2020

400 produk di antaranya dijual dengan harga fantastis yaitu Rp 5 saja.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Andi Nur Aminah
Seorang pembeli mencoba berbelanja melalui aplikasi Swadep.com, di ajang Depok Virtual Expo 2020.
Foto: Republika/Andi Nur Aminah
Seorang pembeli mencoba berbelanja melalui aplikasi Swadep.com, di ajang Depok Virtual Expo 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Depok Virtual Expo (DVE) 2020 yang digelar Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (DKUM) selama 10 hari, dari 27 Oktober hingga 6 November 2020 telah berakhir. Di ajang tersebut berhasil terjual 3.815 produk. Dari ribuan produk yang terjual itu, 400 produk di antaranya dijual dengan harga fantastis Rp 5. Koordinator pendamping UMKM Jabar Juara, Said Mustofa mengatakan, aktivitas expo virtual yang digelar untuk pertama kalinya ini diikuti 683 pembeli. "Tiap pembeli rata-rata berbelanja lima samoai tujuh produk. Ada yang berhasil terselip di antaranya produk Rp 5, ada juga yang tidak," ujar Said kepada Republika.co.id, Kamis (12/11). 

DVE dilaksanakan salah satunya dengan pemasaran online melalui aplikasi Swadep.com. Warga bisa berbelanja produk-produk UMKM dengan cukup membuka aplikasi tersebut dan memilih sendiir produk yang diinginkan. Sebagai daya tarik, juga ditawarkan diskon, bebas biaya pengantaran, hingga model flash sale produk tertentu seharga Rp 5. 

Baca Juga

Euphoria berburu produk murah terutama produk Rp 5 menjadi daya tarik tersendiri. Barang-barang yang dibandrol dengan harga fantastis Rp 5 ini terdiri atas berbagai jenis produk seperti frozen food, keripik-keripik, minuman, masker dan lainnya. 

"Tawaran promo Rp 5 sebetulnya untuk memancing konsumen agar berbelanja juga produk lain. Jadi kalau produk Rp 5 habis, masih ada produk lain yang bisa dibeli dan masih ada juga produk-produk diskonnya," ujar Said Mustofa. 

Kepala Dinas DKUM Kota Depok, Mohammad Fitriawan, dalam siaran pers yang di terima Republika.co.id, Rabu (11/11) mengatakan, meskipun dilakukan secara virtual, antusias UMKM maupun warga pada kegiatan tersebut cukup besar. Hal ini terlihat dari jumlah produk yang terjual.

Menurut Fitriawan, terdapat berbagai produk UMKM yang dipasarkan dalam event tersebut. Mulai dari kuliner, fashion, hingga kerajinan (craft). "Dari berbagai jenis produk ini, yang paling diminati adalah produk kuliner sebesar 75 persen," terangnya.

Dia menambahkan, banyak pelajaran yang dapat diambil oleh pelaku UMKM lewat acara ini. Terlebih, untuk produk yang bisa dipesan di muka (pre order) karena memerlukan penanganan ekstra. Poduk pre order sebagian besar adalah makanan cepat saji, sehingga perlu diperhatikan kecepatan dan ketepatan dalam pembuatannya. Jika tidak dikerjakan dengan baik, maka kualitas produk akan menurun ataupun berkurang saat diterima oleh konsumen.

"Selain itu, Depok Virtual Expo juga memberikan pembelajaran yang sangat berharga kepada aplikasi Swadep sebagai marketplace-nya UMKM Kota Depok. Harapannya agar lebih mudah digunakan oleh konsumen maupun para pelaku UMKM dari berbagai kalangan," ujar Fitriawan. 

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Depok Virtual Expo 2020 Cahyadi Setiawan mengatakan, total transaksi di ajang DVE melalui aplikasi Swadep.com adalah RP 47,9 juta. Diakuinya angka tersebut masih jauh di bawah target. Ia pun mengakui, masih banyak hal yang perlu dibenahi pada pelaksanaan virtual expo pertama kali ini. Termasuk melakukan pembenahan ulang aplikasi Swadep yang menurutnya sempat ada upaya diretas oleh pihak luar. 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement