Kamis 12 Nov 2020 11:04 WIB

Sudah Sembuh, Hugh Grant Ceritakan Parahnya Gejala Covid-19

Hugh Grant sampai mencium tempat sampah tapi tak bisa membaui apapun.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Aktor Hugh Grant positif Covid-19 pada Februari lalu.
Foto: EPA
Aktor Hugh Grant positif Covid-19 pada Februari lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Hugh Grant telah pulih dari Covid-19. Akan tetapi ingatan akan pengalaman buruknya masih melekat sampai sekarang.

"Penyakitnya dimulai dengan gejala sangat aneh di mana saya terus berkeringat, sangat deras, sungguh memalukan," ungkap Grant dalam sebuah acara virtual bersama Stephen Colbert, dilansir laman Today, Kamis (12/11).

Baca Juga

Grant kemudian merasa matanya seperti bengkak, dada terasa sesak, dan indra penciumannya tumpul. Menurut penelitian, serangkaian gejala itu juga termasuk tanda Covid-19.

"Bola mata saya terasa seolah membesar tiga kali lipat dan saya memiliki perasaan seolah-olah ada pria bertubuh besar sedang duduk di dada saya," kenang aktor pemenang Golden Globe.

Ketidakmampuannya mencium bau dan mengenali rasa makanan membuat ayah tiga anak itu semakin khawatir. Pada kebanyakan pasien, fungsi indra ini biasanya bisa kembali dalam beberapa pekan.

"Saya mulai panik. Saat itu, orang-orang baru saja mulai membicarakan ini sebagai gejala Covid-19," tutur bintang Notting Hill itu menceritakan pengalaman infeksinya.

Grant kemudian mencoba mencium bunga, namun tidak tercium bau apa-apa. Ia jadi semakin putus asa dengan kondisinya.

"Saya kemudian mengendus tong sampah hingga terpikir mengendus ketiak orang asing karena masih juga tidak bisa mencium apa pun, kenang Grant.

Saking frustrasinya, Grant sampai menyemprotkan parfum Chanel No.5 milik istrinya langsung ke wajah. Tetap saja tidak tercium apa pun.

Saat ini Grant berada di sebuah hotel di Inggris, negara yang sedang memberlakukan karantina wilayah. Aktor 60 tahun itu pada bulan lalu mengaku bahwa dia dinyatakan positif memiliki antibodi.

Berdasarkan penelitian saat ini, antibodi Covid-19 hanya dapat bertahan dari tiga hingga lima bulan. Di lain sisi, adanya perlindungan terhadap infeksi ulang juga belum jelas.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement