Kamis 12 Nov 2020 11:08 WIB

667 Nelayan Terima Konversi BBM ke Elpiji

Sebanyak 667 nelayan mendapatkan paket perdana konversi yang dibagikan gratis

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Petugas memeriksa mesin perahu berbahan bakar gas, (ilustrasi).
Foto: Aji Styawan/Antara
Petugas memeriksa mesin perahu berbahan bakar gas, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) untuk kapal penangkap ikan nelayan sasaran tahun 2020, menyentuh nelayan di Kabupaten Kampar, Riau. Sebanyak 667 nelayan mendapatkan paket perdana konversi yang dibagikan Pemerintah secara gratis.

Program konversi BBM ke BBG ini merupakan amanat dari Peraturan Presiden No.38 tahun 2019 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga Elpiji tiga kilogram untuk Kapal Penangkap Ikan Bagi Nelayan Sasaran dan Mesin Pompa Air Bagi Petani Sasaran.

Baca Juga

Pembagian simbolis paket perdana konversi tersebut digelar di Desa Mentulik, Kecamatan Kampar Kiri Hilir, Rabu (11/11), dihadiri oleh Anggota Komisi VII DPR Abdul Wahid dan Direktorat Jenderal Migas yang diwakili Kepala Seksi Pengawasan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM, Sugiarto.

Anggota Komisi VII DPR Abdul Wahid menyebut, konversi dari BBM ke BBG ini bisa menghemat biaya yang dikeluarkan oleh nelayan. Dengan adanya pembagian paket tersebut, Abdul juga berharap agar distribusi LPG untuk nelayan menjadi perhatian PT Pertamina agar tidak terjadi kelangkaan yang dapat menyebabkan nelayan tidak dapat melaut.

"Nelayan selama ini menggunakan BBM dalam alat transportasi menangkap ikan. BBM agak mahal harganya. Kalau gas lebih murah sehingga penghematannya bisa mencapai 50 persen," ujar Abdul dalam siaran pers, Kamis (12/11).

Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas yang diwakili Kepala Seksi Pengawasan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM, Sugiarto, mengungkapkan, pada tahun 2020 pemerintah membagikan 25 ribu paket perdana konversi untuk nelayan dan rencananya tahun depan meningkat menjadi 28 ribu. Untuk itu, ia mempersilakan pemda untuk menyampaikan usulan nelayan yang akan menerima paket perdana.

Mewakili Pemda Kabupaten Kampar, Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Zul Fahmi, meminta agar bantuan yang diberikan untuk nelayan Kampar pada tahun 2021 bertambah jumlahnya. "Kami mohon agar tahun depan jumlah bantuannya bertambah karena masih ada 1.897 nelayan yang memerlukan paket konversi ini," tambahnya.

Tahun ini merupakan kali kedua nelayan Kabupaten Kampar menerima paket perdana. Sebelumnya tahun 2018, telah diterima 406 paket.

Adapun, kriteria penerima paket perdana konversi untuk nelayan adalah nelayan pemilik kapal kurang dari 5 GT, kapal berbahan bakar bensin, memiliki daya mesin 13 HP, alat tangkap yang digunakan ramah lingkungan, belum pernah menerima bantuan sejenis dan memiliki kartu KuSUKA.

Tahun 2020 ini merupakan tahun ke-5 pelaksanaan kegiatan pendistribusian paket konversi untuk nelayan oleh Ditjen Migas Kementerian ESDM. Hingga tahun 2019, telah dibagikan 60.859 paket perdana. Paket yang dibagikan terdiri dari mesin penggerak, converter kit, 2 buah tabung elpiji tiga kilogram, serta aksesoris pendukung lainnya, seperti reducer, regulator, dan mixer.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement