REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden memilih penasihat lamanya Ron Klain, untuk mengisi jabatan kepala staf presiden. Klain memiliki pengalaman puluhan tahun di berbagai pemerintahan presiden dari Partai Demokrat.
Seorang sumber mengungkapkan hal itu kepada kantor berita Associated Press, Kamis (12/11). Ia tidak bersedia namanya disebutkan karena tidak ingin dianggap mendahului pengumuman resmi.
Klain menjabat kepala staf Biden di periode pertama pemerintahan Barack Obama. Ia pernah menjadi kepala staf Wakil Presiden Al Gore pada pertengahan 1990-an dan menjadi penasihat utama kampanye Biden, memandu Biden mempersiapkan debat dan respon pandemi virus corona.
Ia kenal dan bekerja dengan Biden sejak pemilihan presiden dari Partai Demokrat tahun 1987. Penunjukan Klain menunjukkan niatan Biden untuk mengatasi pandemi virus corona sejak hari pertama.
Klain juga pernah menjadi koordinator respon Ebola pada tahun 2014 lalu. Ia juga berperan penting dalam merancang dan mengimplementasikan rencana pemulihan ekonomi pemerintahan Barack Obama tahun 2009.
Penunjukan Klain juga mungkin akan meredakan kegelisahan sayap progresif Partai Demokrat. Mereka tampaknya siap memperebutkan jabatan pertama dan terbesar dalam tim Gedung Putih Biden.
Kepala staf biasanya bertindak sebagai penjaga bagi presiden, merancang strategi politik dan legislatif. Ia juga berperan sebagai penghubung Gedung Putih dengan Capitol Hill untuk menegosiasikan undang-undang.
Sayap progresif cukup khawatir Biden akan memilih mantan kepala stafnya yang lain seperti Steve Richetti atau Bruce Reed. Kaum progresif skeptis dengan Richetti karena pekerjaannya sebagai pelobi.
Sementara Reed yang terlalu moderat untuk mendorong reformasi di Partai Demokrat. Tapi Klain terbuka untuk bekerja sama dengan progresif di isu-isu prioritas seperti perubahan iklim dan jaminan kesehatan.