Kamis 12 Nov 2020 12:09 WIB

PBB Kembali Peringatkan Bencana Kemanusiaan di Yaman

PBB menyatakan Yaman mengalami krisis kemanusiaan terbesar di dunia

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Seorang anak diberi minumn di sebuah RS di Hodeida, Yaman. PBB sudah menyatakan krisis ekonomi dan kekerasan di Yaman menyebabkan anak-anak dan keluarga terlantar tanpa makan, minum, dan sanitasi.
Foto: AP
Seorang anak diberi minumn di sebuah RS di Hodeida, Yaman. PBB sudah menyatakan krisis ekonomi dan kekerasan di Yaman menyebabkan anak-anak dan keluarga terlantar tanpa makan, minum, dan sanitasi.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- PBB kembali memperingatkan jutaan warga termasuk perempuan dan anak-anak di Yaman yang hancur karena perang terancam jatuh ke jurang kelaparan. PBB kembali mengajak dunia untuk berpartisipasi mencegah hal itu terjadi.

"Kami sedang menghitung mundur bencana tersebut," kata kepala Program Pangan Dunia PBB (WFP) David Beasley pada Dewan Keamanan PBB, Kamis (12/11).

Baca Juga

"Kami pernah berada di sini sebelumnya, kami juga hampir menggelar pertunjukan yang sama, saat itu kami membunyikan alarmnya," kata Beasley.  

PBB menyatakan Yaman mengalami krisis kemanusiaan terbesar di dunia. Sekitar 80 persen penduduknya membutuhkan bantuan untuk bertahan hidup.

"Bila kami memilih berpaling, tidak ada keraguan di pikiran saya Yaman akan terperosok dalam jurang kelaparan dalam beberapa bulan," kata Beasley pada 15 negara anggota DK PBB.

Koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi menggelar intervensi di Yaman 2015 lalu. Mereka mendukung pemerintah yang diakui internasional berperang melawan kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran.

PBB berusaha menggelar perundingan damai untuk mengakhiri perang yang diperburuk pandemi virus korona dan krisis ekonomi. Pada akhir 2017, Kepala Kantor Koordinasi Urusan PBB Mark Lowcock memperingatkan Yaman menghadapi 'kelaparan terbesar di dunia dalam beberapa puluh tahun, jutaan orang akan menjadi korban'.

"Dua tahun yang lalu kami mencegah kelaparan, kami butuh lebih banyak uang untuk menjalankan operasi bantuan secepat dan seefisien mungkin untuk membantu upaya pencegahan kelaparan sekarang ini," kata Lowcok pada anggota DK PBB.

Ia mengatakan pada tahun ini, PBB hanya menerima setengah dari yang mereka butuhkan yakni sebesar 1,5 miliar dolar AS. Tahun lalu, mereka menerima 3 miliar dolar AS.

"Ketika saya berpikir tentang arti kelaparan, saya benar-benar tidak mengerti mengapa tidak lebih banyak usaha untuk mencegahnya, ini kematian yang buruk, memalukan dan mengerikan, rakyat Yaman tidak 'akan lapar', mereka sedang kelaparan," kata Lowcock. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement