REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- PT Jawa Satu Power sebagai operator dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa I menyampaikan proyek pembangunan PLTGU di Cilamaya, Kabupaten Karawang, Jabar, sudah mencapai 89,5 persen.
"Untuk pembangunan konstruksi PLTGU telah dimulai sejak Desember 2018. Hingga akhir Oktober 2020, pembangunan PLTGU Jawa I secara keseluruhan sudah mencapai sekitar 89,5 persen," kata External Manager PT Jawa Satu Power Tig Djulianto.
Ia memaparkan, kegiatan yang selesai di antaranya proyek pembangunan 218 unit tower listrik. Tower listrik ini membentang di sepanjang 52 kilometer dari lokasi pembangkit listrik di Cilamaya, Karawang, ke Gardu switching 500 kV Cibatu Baru II/Sukatani, Kabupaten Bekasi.
Ia mengatakan, tower listrik dan gardu switching ini merupakan fasilitas khusus yang nantinya akan diserahkan ke PT PLN untuk dioperasikan. "Rencananya pada Desember nanti, aset itu akan kami serahkan secara resmi ke PLN," kata dia.
Proyek pembangunan Independent Power Producer (IPP) Jawa-1 merupakan proyek yang mengintegrasikan fasilitas gas dengan proyek pembangkit listrik yang terdiri dari PLTGU 1.760 MW, penyimpanan gas terapung (Floating Storage and Regasification Unit/ FSRU), pipa gas antara PLTGU dengan FSRU, dan jalur transmisi yang menyambungkan PLTGU dengan titik interkoneksi.
FSRU itu ditambatkan di laut Cilamaya dengan jarak 20 kilometer dari pantai. FSRU dan PLTGU Jawa-1 tersambung dengan pipa gas sepanjang 21 kilometer, 14 kilometer pipa gas offshore dan 7 kilometer pipa gas onshore.
Menurut dia, listrik yang dihasilkan PLTGU Jawa-1 dialirkan ke gardu induk milik PLN di desa Sukatani, Kabupaten Bekasi melalui transmission line sepanjang 52 kilometer.
Kepemilikan saham Jawa Satu Power dimiliki oleh konsorsium PT Pertamina Power Indonesia (PPI), Marubeni, dan Sojitz dengan kepemilikan saham PPI 40 persen, Marubeni 40 persen, dan Sojitz 20 persen. Tig yakin keseluruhan pembangunan PLTGU akan selesai seperti target yang ditetapkan, Desember 2021.