REPUBLIKA.CO.ID, SAU PAULO -- Ketangguhan Thiago Silva sebagai bek tak meluntur meski berusia 35 tahun. Baik Chelsea maupun Brasil masih mengandalkannya menjaga lini pertahanan.
Di Inggris, dikenal dengan kecepatan Silva tampak masih sanggup meladeni. "Setelah dua pertandingan, saya keluar lapangan dengan rasa pusing. Itu karena ada banyak duel udara dan permainan yang sangat cepat. Ini jelas liga yang berbeda dibandingankan dua lainnya yang pernah saya mainkan," tutur Silva.
Jebolan akademi Fluminense itu malang melintang di sejumlah Raksasa Benua Biru. Kini ia memperkuat Chelsea. Sebelumnya ia pernah berkostum Paris Saint Germain, juga AC Milan.
Silva mengakui setiap negara memiliki cara tersendiri dalam memandang sepakbola. Sebagai seorang pemain bertahan ia merasa bersyukur pernah bermain di Italia.
"Salah satu sekolah terbaik untuk bek dan fase bertahan. Pada awal karir saya, saya cukup beruntung bermain di samping dua profesor," kata andalan tim Samba ini, dikutip dari Football Italia, Kamis (12/11).
Ia menyinggung nama Paolo Maldini dan Alessandro Nesta. Ia belajar banyak dari dua legenda Milan tersebut. Pada 2009 hingga 2012, Silva berkostum merah hitam. Selanjutnya ia menyebrang ke PSG.
Ia menjadi pemimpin di jawara Prancis tersebut. Total ia membela Les Perisiens dalam 315 laga di berbagai ajang, dan mencetak 17 gol. Barulah pada musim panas 2020, kontraknya di Paris berakhir. Silva lantas bergabung dengan Chelsea.