Kamis 12 Nov 2020 13:42 WIB

Oman Buka Kembali Masjid untuk Sholat Berjamaah

Masjid membuka pintunya selama 25 menit untuk setiap sholat lima waktu.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
(Ilustrasi) Masjid Sultan Qaboos di Oman.
Foto: wikipedia
(Ilustrasi) Masjid Sultan Qaboos di Oman.

REPUBLIKA.CO.ID, MUSCAT -- Pemerintah Oman memutuskan membuka kembali masjid untuk digunakan Muslim secara luas mulai Ahad (15/11). Keputusan ini diambil setelah delapan bulan negara Teluk Arab ini menutup masjid guna memerangi penyebaran Covid-19.

"Kami mengambil keputusan mengizinkan masjid dibuka untuk sholat lima waktu, karena kasus infeksi telah turun hampir 80 persen selama 30 hari terakhir," kata Komite Tertinggi Covid-19 negara itu, dilansir di Al Monitor, Kamis (12/11).

Di bawah aturan baru, masjid membuka pintunya selama 25 menit untuk setiap sholat lima waktu. Meski sholat wajib harian diizinkan pelaksanaannya di masjid, ibadah sholat Jumat di masjid masih dilarang sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Hanya masjid besar, yang berkapasitas 400 jamaah atau lebih, yang dapat melanjutkan pelaskanaan ibadah sholat berjamaah. Sebanyak 3.000 masjid yang termasuk dalam fase pertama pembukaan kembali disebut mewakili sekitar sepertiga dari jumlah total masjid di seluruh negeri.

Kementerian Wakaf dan Urusan Agama menyebut anak-anak di bawah usia 12 tahun dan orang dewasa di atas 65 tahun tidak akan diizinkan masuk ke masjid. Selain memakai masker dan menjaga jarak sosial, jamaah diwajibkan membawa sajadah sendiri dan membersihkan tangan sebelum masuk dan keluar masjid.

Pembukaan kembali masjid dilakukan ketika beban kasus harian virus Covid-19 di Oman semakin berkurang. Kementerian Kesehatan melaporkan 302 kasus baru, Rabu (11/11).

Angka ini jelas berkurang drastis dari angka 1.000 atau lebih yang tercatat setiap hari bulan lalu. Adapun jumlah infeksi di Oman sejak Februari hingga saat ini mencapai 119.186 kasus, dengan 1.321 kematian.

Pada bulan Maret, Oman memerintahkan penutupan semua tempat umum, termasuk masjid, pasar, restoran dan pusat perbelanjaan. Pemerintah juga mengunci perbatasannya dan menangguhkan angkutan umum.

Kesultanan mulai melonggarkan pembatasan pada akhir April, serta melanjutkan penerbangan internasional dan perjalanan bus antarkota. Setelah melewati 100.000 kasus pada awal Oktober, pihak berwenang di Oman memberlakukan jam malam selama dua minggu pada bulan lalu untuk mencegah peningkatan infeksi Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement