REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Kepolisian Arab Saudi melakukan pengejaran terhadap pelaku peledakan bom yang menargetkan diplomat asing saat menghadiri acara peringatan berakhirnya Perang Dunia I di Jeddah, Rabu (11/11). Sedikitnya dua orang terluka ketika perangkat bom rakitan itu meledak di Pemakaman Khawajat selama pidato konsulat Prancis.
"Di akhir pidato kami mendengar ledakan. Awalnya kami tidak begitu memahaminya, tetapi kami kemudian menyadari kami adalah targetnya. Kami panik dan khawatir akan ada ledakan kedua," kata saksi mata Nadia Chaaya kepada televisi Prancis, dilansir di Arab News, Kamis (12/11).
Akibat insiden itu, seorang petugas polisi Saudi dan seorang polisi Yunani yang tinggal di Kerajaan menderita luka ringan. Pasukan keamanan Saudi kemudian segera menutup tempat kejadian dan memblokir jalan menuju ke pemakaman di selatan pusat kota untuk memulai penyelidikan.
Otoritas wilayah Makkah lantas menggambarkan serangan itu sebagai hal yang pengecut dan gagal. Sumber pemerintah Saudi mengatakan insiden tersebut tengah diselidiki dan laporan akan segera diterbitkan.
Pemakaman tempat ledakan terjadi terletak di selatan kota dekat pusat kota Jeddah. Pengawasan pemakaman bergilir setiap tahun antara konsulat Barat. Kementerian luar negeri Prancis mengatakan, upacara tahunan memperingati berakhirnya Perang Dunia I di pemakaman non-Muslim di Jeddah ini dihadiri oleh beberapa konsulat, termasuk dari Prancis.
"Serangan seperti itu terhadap orang yang tidak bersalah memalukan dan sepenuhnya tanpa pembenaran," kata pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh kedutaan besar dari lima negara yang hadir.
Kedutaan Prancis di Riyadh mendesak warganya di Arab Saudi untuk sangat waspada sejak seorang penjaga keamanan di konsulat Prancis di Jeddah ditikam pada 29 Oktober 2020, pada hari yang sama seorang pria bersenjatakan pisau menewaskan tiga orang di sebuah gereja di Nice di selatan Prancis.
Sebagai reaksi atas insiden tersebut, Uni Emirat Arab (UEA) mengeluarkan pernyataan yang mengutuk apa yang disebut sebagai serangan pengecut. UEA menegaskan turut dalam solidaritas dan mendukung Kerajaan dalam tindakan apa pun untuk menjaga keamanannya. Mesir juga mengutuk serangan brutal yang menargetkan pemakaman di Jeddah tersebut dan mengatakan mendukung Arab Saudi.