Kamis 12 Nov 2020 14:30 WIB

Ini Cara Musisi Siasati Pandemi Covid-19

Addie MS mengaku sempat merasakan situasi yang berat dialami para pemain orkestra

fesmi
Foto: fesmi
fesmi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pandemi Covid-19 telah memberikan efek besar kepada para pelaku industri hiburan tanah air. Namun, berbagai usaha terus dilakukan untuk tetap menghidupkan para pegiat di industri ini sebagaimana yang dilakukan oleh Addie MS, Dino Hamid dan Bayu Randu.

Ketiganya menyampaikan ikhtiarnya menyiasati masa sulit akibat pandemi ini dalam sesi webinar virtual #Diksi07 yang diselenggarakan oleh Federasi Serikat Musik Indonesia (Fesmi) dalam episode orkestra, produksi live streaming, ticketing dan sponsorship.

Addie mengaku sempat merasakan situasi yang berat dialami para pemain orkestra di tengah serangan pandemi ini. Pada masa awal pandemi, kata dia, semua pekerjaan manggung berhenti total. “Komitmen pekerjaan atau job manggung yang sudah disepakati terpaksa batal,” ujarnya.

Pada situasi tersebut, Addie kemudian memilah karya yang ada di komputer untuk melakukan proses rekaman. “Saya kirimkan ke beberapa pengusaha dan mereka simpati akhirnya mereka tergerak memberikan donasi untuk teman-teman orchestra dan pekerja seni lainnya. Buat saya itu sebuah keajaiban dari Tuhan dimana para pengusaha merespon ini dengan cepat ,” kenang Addie MS

Langkah awal Addie dengan proyek sederhana dimulai dengan memberanikan diri membuat konser orchestra secara virtual yang dilanjutkan dengan beberapa acara penggalangan dana yang diikuti oleh Twilite Orchestra.

“Daripada saya merenungi keadaan dan resah gak jelas, ya sudah saya memutuskan untuk membuat sesuatu yang bermanfaat bagi para pemain orchestra saya dalam lingkup kecil. Setelah bisa berdiri baru di lingkup yang lebih besar,” kata Addie.

Sementara Dino yang sukses menggelar konser Drive in concert dengan tag line nya New Experience ini mengatakan bahwa ide membuat konser tersebut muncul sebulan setelah covid masuk ke Indonesia. Sebelum ada konser drive ini di luar negeri, ia sudah mematangkan ide itu bersama timnya di Berlian Entertaiment.

“Akhirnya saya banyak menandatangani fakta integritas dengan banyak instansi bahwa menjamin konser drive in ini tidak menjadi cluster covid baru di Jakarta. Saya pun sampai bikin satgas protokol kesehatan untuk semua pekerja produksi, artis dan semua yang terlibat di konser drive in ini. Ga mudah memang ,” jelas Dino.

Dino mengaku merasa was-was setelah konser. Ia harus memantau bersama satgas untuk memonitor orang-orang yang terlibat di dalamnya, apakah ada yang kena covid. Ia memantau selama 14 hari untuk mencari tahu siapa aja yang kena.

“ Syukurnya ga ada yang kena covid setelah 14 hari lewat. Baru saya bisa tidur tenang ,” kata Dino.

Sedangkan Bayu yang banyak berkecimpung di dunia penyiaran secara virtual mengatakan teknologi live streaming yang sekarang ada akan makin canggih ke depannya. Dengan teknologi live streaming yang makin maju, kata dia, suara yang dihasilkan akan lebih jernih dan stereo bagi penerima tayangan konser.

“Minimal urusan suara bisa dimanjakan dengan itu. Meski ada yang kurang dibandingkan kita melihat dan mendengarkan langsung konser tersebut,” jelas Bayu Randu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement