REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT BFI Finance Indonesia Tbk membukukan pembiayaan baru senilai Rp 1,33 triliun pada kuartal tiga 2020. Adapun jumlah ini tumbuh cukup signifikan dibandingkan periode sama tahun sebelumnya senilai Rp 57 miliar.
Direktur Keuangan BFI Finance Indonesia Sudjono mengatakan perbaikan kinerja pada kuartal tiga 2020 masih terkoreksi secara tahunan. “Pembiayaan baru pada kuartal dua 2020 hampir nol, piutang dikelola mengalami penurunan sembilan persen, piutang bersih menurun lebih jauh karena perusahaan melakukan pencadangan cukup masif,” ujarnya saat konferensi pers virtual, Kamis (12/11).
Tercatat jumlah piutang turun sebesar 9,1 persen menjadi Rp 14,82 triliun pada kuartal tiga 2020. Jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, jumlah piutang mengalami penurunan 17,6 persen dari Januari-September 2019 senilai Rp 18 triliun.
“Pada kuartal tiga 2020, perusahaan mampu melewati bisnis dengan optimal karena banyak aktivitas settlement dan follow up kontrak restrukturisasi,” ucapnya.
Pada kuartal tiga 2020, BFI Finance membukukan pendapatan senilai Rp 1,07 triliun. Adanya perolehan itu, pada Januari–September 2020 perusahaan memperoleh total pendapatan Rp 3,5 triliun atau turun 8,5 persen dari periode yang sama pada 2019 senilai Rp 3,83 triliun.
Perusahaan membukukan laba senilai Rp 189 miliar atau naik signifikan secara kuartalan dari kuartal dua 2020 sebesar Rp 4 miliar. Namun, pada Januari–September 2020 total laba senilai Rp 521 miliar turun hingga 52,2 persen dari periode sebelumnya senilai Rp 1,09 triliun.
“Kami optimistis akan tetap membukukan laba pada akhir tahun, meskipun belum dapat memperkirakan besarnya,” ucapnya.
Dia hanya menyatakan perolehan profit pada Desember 2020 akan melebihi capaian Juni 2020 karena kinerja bisnis sudah mulai pulih mulai kuartal tiga 2020. Adapun pada kuartal tiga 2020, tingkat non performing financing (NPF) sebesar 2,67 persen atau membaik jika dibandingkan dengan posisi NPF kuartal dua 2020 sebesar 3,73 persen.
“Kinerja perusahaan lebih baik dibandingkan dengan rata-rata NPF industri multifinance yang pada Agustus 2020 sebesar 4,93 persen. Penurunan karena tidak melakukan ekspansi bisnis pada kuartal dua 2020 dan peningkatan nilai pencadangan," ucapnya.