REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Banjir rob disertai angin kencang melanda perairan Surabaya Timur, tepatnya di kampung nelayan, Nambangan, Kenjeran, Surabaya pada Rabu (11/11) malam. Peristiwa tersebut mengakibatkan sejumlah perahu nelayan dan rumah warga yang berdekatan dengan laut terhempas angin dan ombak yang cukup besar. Sejumlah perahu nelayan dan permukiman warga juga mengalami kerusakan.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, pihaknya menerjunakan jajaran Polairud untuk membantu masyarakat terdampak. Setidaknya ada 30 personil Polairud yang diterjunkan untuk membantu membersihkan puing-puing perahu yang rusak.
"Polda Jawa Timur telah menyiapkan anggota untuk mengantisipasi bencana alam yang terjadi di Jatim. Anggota kepolisian dari Polda Jatim selalu siap siaga mengantisipasi peristiwa-peristiwa alam yang terjadi," kata Trunoyudo di Surabaya, Kamis (12/11).
Trunoyudo mengimbau masyarakat Jawa Timur untuk selalu mewaspadai bencana alam yang mengancam. Pasalnya berdasarkan prediksi BMKG, bencana hidrometeorologi seperti banjir dan angin kencang mengancam sebagian wilayah Indonesia.
Trunoyudo memaparkan beberapa kelompok nelayan yang terdampak peristiwa tersebut. Di antaranya kelompok nelayan udang di Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, dimana 10 perahu mengalami rusak parah dan 13 rusak ringan.
Kemudian kelompok nelayan Samudra Jaya Nambangan, Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak mengalami kerugian setelah tiga perahu mereka dinyatakan rusak parah dan tujuh rusak ringan.
Ada juga kelompok nelayan ikan asap, Kelurahan Kenjeran, Kecamatan Bulak yang mengalami kerugian akibat tujuh perahu mengalami rusak parah dan satu rusak ringan. Sedangkan kelompok nelayan kepiting di Kelurahan Sukolilo Baru, Kecamatan Bulak, merugi setelah dua perahu mengalami rusak parah.
Selanjutnya kelompok nelayan udang rebon, Kelurahan Sukolilo Baru, Kecamatan Bulak yang mengalami kerugian setelah empat perahu mengalami kerusakan parah. Selain itu, ada juga kelompok nelayan ikan sembilang di Kelurahan Sukolilo Baru, Kecamatan Bulak, dimana satu perahu merwka mengalami rusak ringan.
Kemudian kelompok nelayan cumi-cumi, Kelurahan Tambak Wedi, Kecamatan Kenjeran, dimana tujuh perahu mereka mengalami kerusakan parah dan satu perahu rusak ringan. Terakhir, kelompok nelayan udang putih, Kelurahan Kenjeran, Kecamatan Bulak yang merugi setelah dua perahu mengalami rusak parah dan satu perahu rusak ringan.
"Secara keseluruhan peragu yang mengalami kerusakan sebanyak 59. Dimana 23 mengalami rusak parah dan 36 rusak ringan. Sementara itu untuk korban jiwa dari peristiwa tersebut nihil," ujar Trunoyudo.