Kamis 12 Nov 2020 22:38 WIB

Kematian Akibat covid-19 di Semarang Tembus 1.000 Orang

Total pasien Covid-19 yang meninggal akibat Covid-19 di Semarang 1.003 orang

Petugas mengambil sampel lendir dari seorang pengunjung saat tes swab COVID-19 di salah satu pusat perbelanjaan modern di Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (20/05/2020). Tes yang dilakukan Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Semarang secara acak terhadap ratusan pengunjung maupun karyawan pada pusat perbelanjaan modern itu untuk mengetahui kesehatan mereka dalam upaya mendeteksi serta mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19) di tengah lonjakan pengunjung jelang lebaran
Foto: ANTARA/AJI STYAWAN
Petugas mengambil sampel lendir dari seorang pengunjung saat tes swab COVID-19 di salah satu pusat perbelanjaan modern di Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (20/05/2020). Tes yang dilakukan Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Semarang secara acak terhadap ratusan pengunjung maupun karyawan pada pusat perbelanjaan modern itu untuk mengetahui kesehatan mereka dalam upaya mendeteksi serta mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19) di tengah lonjakan pengunjung jelang lebaran

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kasus pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia di Kota Semarang, Jawa Tengah, sudah menembus angka 1.000 orang sesuai data di laman www.siagacorona.semarangkota.go.id hingga Kamis pukul 19.00 WIB yang mencatat korban meninggal dunia akibat COVID sudah mencapai 1.003 orang.

Pada laman itu juga tercatat korban meninggal 716 orang merupakan warga Semarang, sementara 287 orang sisanya berasal dari luar Semarang namun menjalani perawatan di berbagai rumah sakit di Ibu Kota Jawa Tengah ini.

Laman itu menjelaskan, ada penambahan lima kasus positif COVID-19 di banding hari sebelumnya, sementara jumlah pasien yang masih menjalani perawatan hingga hari ini tercatat sebanyak 633 orang.

Pjs Wali Kota Semarang Tavip Supriyanto mengatakan gambaran umum penyebaran COVID-19 pada dua pekan terakhir dilaporkan terjadi peningkatan kasus suspek.

Libur panjang beberapa waktu yang bertepatan dengan masuknya musim hujan, kata dia, disinyalir menjadi salah satu media transmisi virus sehingga meningatkan penyebaran virus corona. Upaya untuk melakukan penelusuran dan uji usap, kata dia, terus dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran pandemi ini.

Uji usap, lanjut dia, juga terus dilakukan terhadap kelompok rentan, seperti lansia, ibu hamil, serta warga yang memiliki penyakit komorbit. "Pembagian vitamin juga terus dilakukan untuk memastikan daya tahan tubuh terjaga," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement