REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Sebanyak 1.725 dari total 1.990 warga di Pulau Madura, Jawa Timur yang terkonfirmasi positif terpapar Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) telah dinyatakan sembuh, berdasarkan hasil uji laboratorium Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
"Data jumlah pasien sembuh ini, berdasarkan rilis yang disampaikan oleh Satgas COVID-19 Provinsi Jawa Timur per tanggal 11 November 2020 yang diterima Satgas COVID-19 Pamekasan," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Pamekasan Sigit Priyono di Pamekasan, Kamis malam.
Dari jumlah itu, pasien COVID-19 sembuh yang paling banyak dari Kabupaten Sumenep, yakni 603 orang, lalu Bangkalan 503 orang, Pamekasan 329 orang dan di Kabupaten Sampang sebanyak 273 orang.
Dari total 1.990 warga Madura yang terpapar COVID-19 itu, sebanyak 154 orang diantaranya meninggal dunia, dengan perincian, Sumenep 36 orang, Bangkalan 68 orang, Pamekasan 32 orang dan di Kabupaten Sumenep sebanyak 18 orang.
"Kalau dari sisi urutan jumlah warga positif terbanyak adalah Sumenep, Bangkalan, Pamekasan dan Kabupaten Sampang. Tapi dari sisi jumlah pasien positif yang meninggal dunia, Bangkalan berada di urutan pertama, lalu Sumenep, Pamekasan dan terakhir Sampang," kata Sigit.
Kabupaten di Pulau Garam yang pertama kali ada warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 adalah Kabupaten Pamekasan.
Menurut Sigit, pada awalnya, Kabupaten Pamekasan merupakan kabupaten dengan jumlah paling banyak warganya yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Namun, dalam perkembangannya, Kabupaten Bangkalan meningkat drastis, hingga menempati urutan pertama di Pulau Madura dalam jumlah kasus positif COVID-19.
"Tapi dalam dua bulan terakhir ini, posisi Bangkalan berubah di urutan kedua, dan yang terbanyak adalah Kabupaten Sumenep," katanya.
Ia menjelaskan, Sumenep sempat berada di zona merah saat tiga kabupaten lainnya, yakni Bangkalan, Sampang dan Pamekasan berubah status dari zona merah ke zona kuning. "Tapi kini Sumenep alhamdulillah, status juga berubah menjadi zona kuning dari sebelumnya berstatus zona merah," kata Sigit.
Penurunan status dalam kasus penyebaran COVID-19 di Pulau Madura ini, karena upaya untuk mencegah penyebaran virus corona tersebut terus gencar dilakukan.
"Disamping itu, antarpemkab di Madura ini juga saling berkoordinasi, sehingga berkat upaya yang terintegratif ini, status Madura kini turun dan kami berharap, bisa segera bebas dari penyebaran COVID-19," katanya.