REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengadakan pertemuan secara terbatas dengan para stakeholder terkait dalam operasional tol laut dari Kupang. Hal tersebut dilakikan untuk mengevaluasi dalam mendorong peningkatan muatan balik kapal tol laut dari Kupang.
"Saya minta kepada jajaran Ditjen Perhubungan Laut terus meningkatkan sinergi dengan BUMN seperti Pelabuhan Indonesia III, Pelni, dan pemerintah daerah untuk tingkatkan keterisian muatan balik tol laut," kata Budi dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (13/11).
Budi nengatakan, hewan ternak sapi banyak di Kupang sehingga bisa dimaksimalkan untuk muatan balik tol laut dari Kupang. Dia menilai hal tersebut perlu didorong untuk menjadi muatan balik kapal Tol Laut menuju barat.
Selain itu, Budi memastikan pemerintah daerah siap mendukung upaya peningkatan muatan tol laut dengan menyediakan barang-barang yang menjadi komoditas di Provinsi NTT. "Pak Gubernur sudah siap mengisi muatan balik seperti garam, jagung, hingga sapi. Bahkan jika nanti ada yang ingin membangun pabrik pengolahan daging Pak Gubernur siap menyediakan lahan. Jadi sapi dipotong disini dan dibawa ke wilayah barat sudah dalam bentuk kemasan," jelas Budi.
Untuk itu, Budi memberikan waktu satu pekan kepada jajarannya bersama BUMN terkait untuk menyampaikan laporan dan tindak lanjutnya. Selain muatan balik, Budi berencana akan menjadikan Kupang sebagai hub and spoke dari program tol laut nantinya kapal dari Surabaya menuju Kupang akan diangkut secara komersial.
"Kupang nanti akan menjadi hub dari Surabaya ke Kupang akan menggunakan peti kemas komersial. Dari Kupang akan pindah ke kapal tol laut muter ke pelabuhan kecil. Dengan begitu maka kepastian waktu kedatangan kapal akan lebih terjamin," kata Budi.