Jumat 13 Nov 2020 09:38 WIB

Zuckerberg Bela Facebook Enggan Tutup Akun Anak Buah Trump

Anak buah Trump membuat video di Facebook yang menyerang direktur FBI dan pakar AS

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Mark Zuckerberg.
Foto: Mashable
Mark Zuckerberg.

REPUBLIKA.CO.ID, PALO ALTO -- Chief Executive Officer Facebook Mark Zuckerberg membela keputusan tidak menutup akun anak buah Donald Trump, Steve Bannon. Di hadapan stafnya, Zuckerberg mengatakan pelanggaran yang dilakukan mantan penasihat Trump itu belum cukup untuk Facebook menutup akunnya.

"Kami memiliki peraturan spesifik mengenai berapa kali Anda melanggar kebijakan kami sebelum kami menutup akun Anda sepenuhnya, sementara pelanggaran di sini, saya pikir hampir menyentuh garis itu, tapi tidak sepenuhnya melewatinya," kata Zuckerberg, Jumat (13/11).

Baca Juga

Dalam sebuah video yang diunggah 5 November lalu Bannon menyerang Direktur FBI Christopher Wray dan pakar penyakit menular pemerintah AS Anthony Fauci. Ia mengatakan sebab keduanya tidak loyal dengan Presiden AS Donald Trump yang kalah dalam pemilihan presiden pekan lalu.

"Saya akan letakkan kepala mereka di tombak, ya, saya akan letakkan di dua sudut Gedung Putih sebagai peringatan bagi birokrat federal, sebaiknya Anda mengikuti program atau pergi," kata Bannon dalam video tersebut.

Facebook menghapus video tersebut tapi membiarkan akun Bannon yang memiliki 175 ribu pengikut. Sementara Twitter sudah menutup akun Bannon pekan lalu untuk konten yang sama.

Juru bicara Facebook Andy Stone mengatakan perusahaannya akan melakukan tindakan lebih lanjut terhadap akun Bannon bila ada pelanggaran tambahan lainnya. Pada Jumat (6/11) lalu Facebook menutup jaringan akun terkait dengan Bannon.

Akun-akun tersebut membuat klaim-klaim tentang pemilihan presiden AS. Penutupan itu dilakukan setelah kelompok aktivis Avaaz memperingatkan media sosial terbesar di dunia tersebut. Avaaz mengatakan tujuh akun terbesar memiliki hampir 2,5 juta pengikut.

"(Facebook telah menutup) sejumlah klaster aktivitas yang menggunakan taktik perilaku tak otentik untuk mendorong secara artifisial jumlah orang yang menonton konten mereka," kata Stone.

Bannon belum dapat dimintai komentar. Pembelaan Zuckerberg itu disampaikan dalam forum pertemuan mingguan antara petinggi dan karyawan Facebook. Zuckerberg kerap diminta membela keputusannya seputar konten dan kebijakan perusahaan.

Salah seorang staf bertanya padanya mengapa akun Bannon belum ditutup. Pada bulan Agustus lalu, Bannon menyatakan tidak bersalah atas dakwaan penipuan terhadap ratusan ribu pendonor kampanye 'We Build the Wall' yang menghimpun 25 juta dolar AS. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement